JAKARTA-Iran akan mendukung kelompok bersenjata Palestina sebanyak mungkin, tutur Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan kepada media Arab News, Rabu (5/2). Pernyataan tersebut terlontar usai rencana damai Israel-Palestina diumumkan, dengan Palestina di posisi tersudut.
“Kami percaya, organisasi bersenjata Palestina akan berdiri dan melanjutkan perlawanan. Pun, Republik Islam mendukung kelompok-kelompok Palestina sebagaimana tugas mereka,” kata Khamenei dalam pidatonya di situsnya.
“Jadi itu akan mendukung mereka sebanyak mungkin. Dukungan ini adalah keinginan sistem Islam dan bangsa Iran.”
Baca Juga:Bendera OranyePotensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Hingga 9 Februari, BMKG Imbau Warga Waspada
Menurut laporan Haaretz.com, Pemimpin Tertinggi Iran juga menambahkan, Palestina harus menanggapi dengan “perlawanan berani,” dan “mengusir musuh zionis serta AS melalui jihad.”
Dia berujar, satu-satunya solusi untuk konflik di Timur Tengah adalah referendum yang meminta semua warga Palestina untuk memutuskan diri mereka pada solusi politik untuk negara mereka.
Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif menyebut rencana itu sebagai “proyek impian pengembang real estat yang bangkrut” sekaligus mimpi buruk bagi seluruh wilayah dan dunia.
Trump baru-baru ini mengajukan proposal untuk mengatasi konflik yang berlangsung selama puluhan tahun sebagai inti dari ketegangan di Timur Tengah.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan rencana Amerika Serikat pada bulan lalu, yang akan membentuk negara Palestina dengan kondisi ketat. Namun, tetap mengizinkan Israel untuk mengambil alih permukiman Yahudi yang telah lama diperebutkan di Tepi Barat, dikutip dari Asia Times.
Para pemimpin Palestina telah menolaknya karena menilai ini tak adil untuk mereka.
Rencana Trump ini sendiri menurut Pemimpin Tertinggi Iran, bakal merugikan Amerika. Dalam hal ini, Palestina harus menghadapi kesepakatan dengan memaksa Israel dan Amerika melalui jihad.
Baca Juga:Dikarantina, Ada 78 WNI Jadi Kru di Kapal Pesiar yang Terinfeksi Virus CoronaStatus Risiko Level Oranye, Kedutaan Besar RI di Singapura Minta WNI Waspada
Ketegangan meningkat antara Iran dan Amerika Serikat setelah komandan militer Iran Qassem Soleimani tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad pada 3 Januari. Ini mendorong Republik Islam untuk membalas dengan serangan rudal terhadap pangkalan AS di Irak beberapa hari kemudian.
Khameini juga mengatakan, para pemimpin Arab yang mendukung rencana perdamaian Trump tidak kompeten, menurut sebuah twit di akun resminya.