PURWAKARTA-Beberapa wilayah di Kabupaten Purwakarta kembali tertimpa bencana alam longsor. Pergerakan tanah yang menyebabkan longsor tersebut terjadi di tebing yang berlokasi di Kampung Cilulumpang Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur.
Pasca kejadian itu, material tanah bercampur bebatuan berukuran besar dan sedang menutup badan jalan di kampung tersebut.
Peristiwa bencana alam yang terjadi dibenarkan Kapolsek Jatiluhur Resort Polres Purwakarta, Kompol Deni Hamari saat dihubungi melalui, Kamis (6/2). “Iya betul, material tanah menutup badan jalan,” ujar dia.
Baca Juga:Penyidik KPK Kompol Rossa Purbo Bekti Batal Dikembalikan ke PolriBahaya Coronavirus di Media Sosial
Ia mengatakan, pergerakan tanah terjadi disebabkan akibat diguyur hujan dengan intensitas tinggi sore hingga malam hari kemarin.
“Lokasi longsor terjadi di sekitar depan PLTA Jatiluhur,” kata Kapolsek.
Pihak kepolisian telah melakukan penanganan dengan menutup badan jalan sebelum nantinya material tanah dan bebatuan dievakuasi petugas. “Upaya kami menutup jalan, karena khawatir ada pergerakan tanah susulan,” jelas dia.
Tak hanya di Jatiluhur, bencana alam juga terjadi di Kecamatan Pondoksalam. Sungai Ciherang di Desa Gurudug meluap hingga masuk ke permukiman warga.
“Iya benar ada banjir di Gurudug, Pondoksalam, karena memang limpahan air Sungai Ciherang yang mendapat kiriman air dari hulu yang luar biasa,” ujar Camat Pondoksalam, Heru Agus Rianto.
Saat ini sejumlah warga yang rumahnya terkena luapan air Sungai Ciherang ini sementara diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Aparat kewilayahan sempat melalukan upaya bronjong bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWS) melalui proyek APBN di sekitar sungai tersebut.
“Memang di sana itu kejadiannya rutin setiap hujan turun intensitas tinggi. Namun, luapan air dari sungai tidak bisa ditahan. Tapi, biasanya air segera surut jika sudah reda hujannya,” pungkasnya. (rmol)