JAKARTA – Seorang dokter asal China, salah satu yang pertama kali memperingatkan tentang munculnya penyakit pernapasan baru di Wuhan, dikabarkan telah meninggal dunia.
Dia termasuk orang pertama di China yang memperingatkan ancaman virus korona setelah mendapati seorang pasien yang mengalami gejala mirip sindrom pernapasan akut SARS pada 2002-2003.
Selama berjam-jam sebelumnya, kondisi dokter bernama Li Wenliang itu tidak dapat dipastikan setelah laporan tentang kematiannya di media sosial China sempat dihapus dan diganti dengan status sedang dirawat.
Baca Juga:Dua Tahun Citarum Harum, Kualitas Air DAS MembaikDinas ESDM Pasang Listrik Gratis bagi 20.000 Keluarga Miskin di Jabar Tahun Ini
Namun, pada Jumat (7/2/2020) sekitar pukul 3 pagi waktu Beijing, Rumah Sakit Pusat Wuhan mengonfirmasi bahwa Li meninggal dunia “setelah semua upaya untuk menyelamatkannya gagal”.
“Li Wenliang, seorang dokter spesialis mata di rumah sakit kami, sayangnya telah terinfeksi ketika ia berupaya melawan wabah virus corona,” papar pihak rumah sakit di platform media sosial China, Weibo, seperti dilansir Bloomberg.
Li meninggal di usia 34 tahun, menurut laporan media setempat. Namanya mulai mengemuka setelah membuat unggahan melalui media sosial pada Desember 2019 dengan memperingatkan tentang adanya penyakit serupa SARS (Sindrom Pernapasan Akut Parah).
Selama beberapa pekan berikutnya, virus itu mewabah dan telah menjangkiti lebih dari 25.000 orang, menghentikan perjalanan ke seluruh bagian China, dan menyebabkan karantina massal di Wuhan, sebuah kota berpenduduk lebih dari 10 juta orang.
Beberapa hari setelah peringatan yang diberikannya di media sosial, ia ditegur oleh pihak kepolisian karena menyebarkan rumor, menurut akun media sosialnya. Kemudian ia mengumumkan melalui media sosial bahwa dia telah terinfeksi virus corona.
Saat-saat terakhir hidupnya terbilang membingungkan. Pengumuman kematiannya di media sosial oleh publikasi yang berafiliasi dengan media pemerintah China dihapus dan digantikan oleh laporan bahwa dia masih hidup.
Sekitar tengah malam, unggahan yang mengatakan Li telah meninggal dunia dihapus. Pesan duka untuk sang dokter oleh Hu Xijing, pemimpin redaksi Global Times, juga dihapus.
Baca Juga:Lina Ruzhan Resmi Jadi Ketua DPW PPLIPI JabarKang Emil Hadiri Pengukuhan Kepala Perwakilan BI Jabar
Unggahan itu digantikan oleh pesan-pesan baru sekitar jam 1 pagi waktu Beijing yang mengindikasikan bahwa Li masih hidup dan upaya untuk menyelamatkannya sedang dilakukan.