TURIN – Awal musim dingin kerap disandingkan sebagai momen kebangkitan para tim elit Serie A. Sebut saja Juventus. Usai kalah dari perebutan Super Coppa Italiana oleh Lazio akhir Desember lalu, pencapain mereka kembali melesat di musim dingin.
Mereka hanya kalah sekali dari tujuh laga sejak Januari lalu. Skuat Maurizio Sarri makin mengukuhkan kembali posisinya di puncak klasemen usai melibas Fiorentina tiga gol tanpa balas, Minggu (2/2) lalu
Namun kebangkitan Nyonya Tua tak diiringi prestasi rival sekotanya Torino. Klub ini tak ubahnya benteng merah yabg tengah terluka. Dalam empat laga itu, mereka bahkan kebobolan 17 gol, dan hanya bisa mencetak tiga gol ke gawang lawan-lawannya.
Baca Juga:Belum Usai Virus Corona, Cina Kembali Diserang Wabah Flu BurungGus Setelah Gus
Dalam laga terakhir, Torino tumbang dari tim promosi Lecce pada pekan ke-22 Serie A 2019/20, Senin (3/2) dini hari. Il Toro-julukan Torino-dipaksa menyerah 0-4. Hasil ini kian menambah derita tim yang sudah kemasukan 17 gol dalam empat laga terakhir.
Kekalahan itu membuat Direktur Utama Torino Comi berang. Baginya, kekalahan atas Lecce tak dapat diterima . “Ini bukan saatnya untuk bicara, tapi berkaca pada diri masing-masing pemain dan pelatih,” ujarnya usai pertandingan.
“Kekalahan ini sangat menyakitkan bagi klub. Jadi kami akan membahasnya secara internal,” tambahnya.
Dari laporan Sky Sport Italia, Presiden Urbano Cairo dan Comi menghabiskan berjam-jam melakukan rapat internal di ruang ganti Stadio Via del Mare, usai pertandingan.
Hasil rapat itu memutuskan untuk memecat sang allenatore, Walter Mazzarri. Ini kali keduanya Torino memecat pelatih di musim dingin. Durasi Kontrak Mazzarri sebenarnya masih berjalan dua musim. Namun rentetan hasil buruk membuat mantan pelatih Inter itu harus hengkang dari kursi pelatih utama.
Dilansir Gianluca Di Marzio, tak sampai 24 jam, posisi mantan pelatih Watford itu akan digantikan oleh mantan pelatih Frosinone, Moreno Longo.“Ada sebuah keanehan, performa klub asal Turin pada awal musim tampil cukup menjanjikan. Bahkan mereka sempat menghuni posisi ketujuh klasemen. Namun kini menjauh hingga ke posisi 12,” tulis Di Marzio.
Sementara, kanal berita olahraga Italia, Tuttomercatoweb menyebut, durasu kontrak Longo sebagai pelatih utama Torino hanya sampai sisa musim ini. Penunjukkannya pun punya alasan tersendiri. Ya, Longo memiliki hubungan spesial dengan Torino. Saat menjadi pelatih tim junior, dirinya sukses merebut Scudetto dan Coppa Italia Primavera.