JAKARTA-Seiring dengan semakin banyaknya kritik tajam, Presiden China Xi Jinping justru membatalkan kunjungannya ke Wuhan, kota pertama tempat virus novel corona, 2019-nCoV muncul.
Kunjungan justru digantikan oleh Perdana Menteri, Li Keqiang pada Senin (27/1). Sembari pemerintah China sibuk memperbaiki kesalahannya, dugaan-dugaan lain terkait virus ini bermunculan.
Dugaan awal muncul pada Jumat (24/1) dari laporan The Washington Times ketika seorang mantan intelijen militer Israel mengatakan virus corona muncul dari kebocoran di dua fasilitas penelitian China yang terkait dengan program senjata biologis rahasia.
Baca Juga:Prabowo Subianto Bertemu Sergei Shoigu, Indonesia-Rusia Sepakat Tingkatkan Pertahanan dan Teknik MiliterJual Senjata Dinas, Oknum Densus 88 Brigadir HH Jadi DPO Mabes Polri
Dua fasilitas itu adalah Virology National Biosafety Laboratory yang menjadi satu-satunya fasiltas yang dinyatakan China mampu meneliti virus mematikan, termasuk sindrom pernapasan akut (SARS) dan Wuhan Institute of Biological Products yang menjadi bagian dari penelitian perang biologis di bawah Konvensi Senjata Biologis.
Temuan berkembang, pada Minggu (26/1) dan dirilis oleh Majalah Science. Majalah itu mengungkap sebuah laporan 29 peneliti China yang ditulis dalam jurnal media Inggris, The Lancet. Laporan tersebut menyebutkan orang pertama terinfeksi virus Wuhan pada 1 Desember lalu tidak memiliki keterkaitan dengan pasar makanan laut yang juga memperjualbelikan makanan satwa liar.
Di mana sebelumnya digembar-gemborkan bahwa pemicu utama munculnya virus ini berasal dari kelelawar dan ular yang diperjualbelikan di pasar satwa liar Wuhan.
“Tidak ada temuan hubungan antara kasus pertama dan kasus berikutnya,” demikian tertulis dalam laporan tersebut. Peneliti Tiongkok mengambil sampel dari 41 kasus pertama virus Corona dan 13 di antaranya tidak pernah melakukan kontak langsung dengan pasar Huanan.
“Itu angka yang besar, 13, tanpa keterkaitan,” ujar Daniel Lucey, spesialis penyakit menular dari Georgetown University seperti dikutip sciencemag.org.
Lucey mengatakan, jika melihat dari penyebaran awalnya, kemungkinan virus corona sudah menyebar dari orang ke orang sejak November atau bahkan Oktober dan tidak berasal dari pasar. Pasar sendiri dikatakan Lucey bukanlah pemicu, namun tempat menyebaran corona.
“Dengan demikian, dugaan penyebaran virus yang cepat tampaknya untuk pertama kalinya dari pasar makanan laut Huanan pada bulan Desember tidak terjadi,” kata asisten profesor ini.