AFGHANISTAN-Tiga hari lalu sebuah pesawat militer Amerika Serikat jatuh di wilayah yang dikuasai kelompok militan Taliban di Afghanistan. Sejumlah laporan awal menyebut pesawat yang jatuh itu adalah pesawat komersil maskapai milik pemerintah Afghanistan Ariana Airlines tapi CEO maskapai Mirwais Mirzakwal membantah salah satu pesawat mereka jatuh.
“Ada pesawat jatuh tapi itu bukan milik Ariana karena dua penerbangan Ariana hari ini dari Herat ke Kabul dan herat ke Delhi selamat,” kata Mirzakwal kepada kantor berita Reuters, seperti dilansir beritaradar.com, Selasa (30/1).
Kepala Angkatan Udara AS Jenderal Dave Goldfein membenarkan, pesawat yang jatuh itu adalah pesawat militer milik Angkatan Udara AS E-11 yang dibuat oleh produsen Bombardier. Namun Goldfein tidak bisa memastikan apakah pesawat itu jatuh karena ditembak atau bukan.
“Kami juga tidak tahu status para kru pesawat,” kata Goldfein.
Baca Juga:Dibalik Isu Coronavirus, China adalah Produsen Senjata Militer Terbesar Kedua DuniaRonny F. Sompie: Yang Benar Saya Dimutasi Bukan Dicopot, Istilah Pencopotan Sama Dengan Pembunuhan Karakter
“Tidak ada tanda-tanda pesawat itu jatuh akibat tembakan musuh,” ujar juru bicara militer AS Kolonel Sonny Leggett di akun Twitternya, seperti dilansir laman Haaretz, Selasa (28/1). “Klaim Taliban bahwa ada pesawat lain juga jatuh keliru.”
https://twitter.com/USFOR_A/status/1222237214425452545?s=20
Pesawat pemantau elektronik E-11A biasa digunakan untuk menghubungkan komunikasi di medan pertempuran. Dikarenakan wilayah Afghanistan yang bergunung-gunung dan terjal, E-11A sangat penting untuk mengirimkan komunikasi antar unit di lapangan, komandan dan aset AS lainnya di Afghanistan.
Sejumlah foto dan video yang beredar di media sosial memperlihatkan lokasi jatuhnya pesawat dan puing pesawat yang diduga Bombardir E-11A. Pesawat itu biasa digunakan AS untuk menggelar operasi pemantauan elektronik di Afghanistan.
Pejabat militer AS yang enggan diketahui identitasnya mengatakan sejauh ini tidak ada tanda-tanda pesawat itu ditembak jatuh oleh musuh. Salah satu pejabat AS mengatakan penumpang pesawat itu kurang dari 10 orang.
“Pesawat yang sedang dalam misi intelijen itu jatuh di wilayah Sado Khel Distrik Deh Yak, provinsi Gahzni,” kata Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban dalam sebuah pernyataan.
Mujahid tidak menyebut bagaimana anggota militan Taliban menjatuhkan pesawat itu. Dia mengatakan salah satu kru pesawat adalah seorang pejabat tinggi AS. Namun pernyataan ini dibantah seorang pejabat pertahanan AS.