JAKARTA-Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly pada Selasa (28/1) siang mengumumkan pencopotan jabatan Ronny Franky Sompie sebagai direktur jenderal Imigrasi.
“Sekarang Dirjen Imigrasi sudah di-plh (pelaksana harian),” kata Yasonna di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Pencopotan tersebut dilakukan di tengah polemik terkait keberadaan Harun Masiku (HAR), salah satu tersangka suap terkait dengan penggantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI dari Fraksi PDIP periode 2019—2024.
Baca Juga:Buntut Kasus Harun Masiku, Yasonna Copot Dirjen Imigrasi Ronny SompieSebar Berita Bohong, Polda Jabar Tetapkan 3 Petinggi Sunda Empire Jadi Tersangka
Ronny diketahui menjadi orang pertama dari unsur pemerintah yang mengonfirmasi kepulangan Harun Masiku ke Indonesia.
Pada 22 Januari, Ronny menyebut bahwa Harun telah berada di Jakarta sejak 7 Januari 2020.
Sementara pada 16 Januari, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan bahwa Harun masih berada di luar negeri.
Terkait adanya kesimpangsiuran informasi tersebut, Ronny mengatakan bahwa terdapat delay time yang disebabkan adanya gangguan perangkat IT di Terminal 2F Bandara Soekarno Hatta, sehingga terjadi keterlambatan mengenai informasi kepulangan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu ke Tanah Air.
Adapun, Ronny menjabat sebagai Dirjen Imigrasi sejak Agustus 2015.
Ronny lahir di Surabaya pada 17 September 1961. Putra dari pasangan Gimon Maximilian Sompie dan Juliana Unggu Dungus itu mengawali karir di dunia kepolisian sebagai lulusan Akademi Kepolisian tahun 1984.
Dia lalu bertugas sebagai perwira staf di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta pada 1984 hingga 1988.
Ronny sempat ditugaskan di Jawa Timur dan menjabat sebagai kanit Crime Squad di Polwiltabes Surabaya dan kapolsek Pabean Cantikan Surabaya.
Baca Juga:Keselamatan WNI di China, Menlu Retno Marsudi: Ketersediaan Bahan Makanan Tersisa untuk Tiga hingga Lima Hari ke depan2 Putri Ini Berpaspor bertuliskan Sunda Democratic Empire Sudah 13 Tahun Ditahan Imigrasi Malaysia
Pada 1994, suami Dyah Iswarni itu ke Ibu Kota dan dipercaya menjabat sejumlah posisi, di antaranya sebagai kasat Reserse Polres Metro Jakarta Barat dan wakapolres Metro Jakarta Pusat.
Pada 1998, dia mengemban tugas sebagai kasatreskrim Polwiltabes Bandung. Karier Ronny kian gemilang, pada 2002 dipercaya menjabat sebagai kapolres Gresik, setahun berikutnya dia berkarir sebagai kapolres Sidoarjo.
Pada 2005, pria yang pernah memperoleh penghargaan Bintang Nararya dan Satya Lencana Karya Bakti itu didapuk sebagai dirserse Narkoba Polda Jatim. Dia juga pernah menjabat sebagai direskrim Polda Sumatera Utara pada 2006-2008. Kemudian menjadi kepala Perpustakaan PTIK pada 2008-2009, dan kapolwiltabes Surabaya pada 2009-2010.