JAKARTA-Pemerintah Republik Indonesia belum bisa mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di 15 kota di China akibat wabah virus Corona yang sebarannya semakin intensif. Pasalnya, ke-15 kota tersebut hingga kini masih tertutup dan terancam terisolir.
Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri per Selasa (28/01), ada 100 WNI di Wuhan, yang terdiri dari 84 mahasiswa serta 16 tamu mahasiswa dari tempat lain. Sedangkan, di Provinsi Hubei secara keseluruhan terdapat 243 WNI.
Presiden RI, Joko Widodo menyampaikan, meski memiliki opsi untuk melakukan evakuasi, tetapi pemerintah belum bisa mengambil tindakan. Sebab, ke-15 kota tersebut masih tertutup akibat penyebaran virus Corona yang semakin intensif.
Baca Juga:Presiden Resmikan Operasional Terowongan NanjungSiaga 24 Jam, TNI AU Siapkan 2 Unit Boeing 737 dan 1 Unit C130 Hercules Bantu Evakuasi WNI di China
“Yang berkaitan evakuasi WNI yang ada di Wuhan dan 15 kota lain yang di lock tentu saja pemerintah memiliki opsi untuk evakuasi, tapi sekali lagi kota-kota itu masih dikunci,” ucap Jokowi usai berkunjung ke Techno Park Cimahi, Rabu (29/01).
Dengan ditutupnya 15 kota di China, besar kemungkinan masyarakat Indonesia khususnya mahasiswa yang berada di sana akan mengalami kesulitan dari segi logistik. “Nanti mungkin dalam empat sampai lima hari ini urusan logistik yang akan dicarikan solusi,” ujarnya.
Kendati demikian, Jokowi menerangkan, sebelum mengambil tindakan, hal paling penting dilakukan saat ini adalah menjalin komunikasi dengan para WNI yang terisolir di 15 kota tersebut untuk memantau kondisinya.
“Yang paling penting komunikasi antara KBRI dengan mahasiswa dan masyarakat yang ada disana selalu terjalin dengan baik,” ucapnya.
Sebagai upaya mencegah sebaran virus yang telah teridentifikasi berasal dari Pasar Seafood Huanan di Wuhan, dia mengimbau, masyarakat Indonesia supaya tetap waspada dan berhati-hati dengan penyebaran Corona.
“Sudah berkali-kali saya sampaikan yang paling penting kita waspada, hati-hati,” tandasnya. (rmol)