JAKARTA-Johanes Hubertus Eijkenboom alias Johny Indo meninggal meninggal di Tangerang pada Minggu, 26 Januari 2020.
Informasi itu pertama kali diketahui melalui pesan yang tersebar di kalangan wartawan hiburan.
Salah satu cucu dari Johny Indo, Santa, membenarkan kakek tercinta telah tiada, pagi tadi. Sebelum meninggal, Johny sempat menjalani operasi hernia sekitar sebulan yang lalu.
Baca Juga:Sarita Abdul Mukti Jual Rumah Mewah untuk Bayar Utang Mantan Suami, Faisal HarrisMakan Menko
“Enggak tahu sih (meninggal kenapa). Tapi dia sakitnya cuma hernia sama jatuh. Abis operasi hernia itu kurang lebih sebulan,” ucap Santa, ketika dihubungi wartawan, Minggu (26/1).
“Karena anak-anaknya kerja, dia mungkin di rumah mau ambil apa-apa, jatuh. Mulai dari situ enggak bisa bangun, sakit,” sambungnya.
Yang menjadi perhatian dalam pemberitaan Johny adalah proses penguburan. Semula, Santa mengatakan proses penguburan akan dilakukan secara Kristen.
Johny memang pernah menjadi mualaf. Namun ternyata sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Johny sudah kembali memeluk agama Kristen.
Namun setelah berdiskusi, keluarga akhirnya memutuskan akan memakamkan Johny secara Islam. Keputusan ini diambil oleh kedua keluarga Johny baik dari yang muslim dan non muslim.
Terselip kabar tak enak saat Johny meninggal dunia. Anak pertama Johny, Martini atau dokter Eva menjadi salah satu tersangka dalam kasus MeMiles.
Pria yang lahir di Garut, 6 November 1948 ini dikenal sebagai perampok toko emas di Cikini pada 1970-an. Dulu Johny kerap melakukan aksi perampokan. Namun setiap emas yang diambilnya itu tidak dinikmati sendiri. Ia pun membagikannya pada orang-orang yang kurang mampu. Oleh sebab itu, Johny dianggap sebagai Robin Hood Indonesia.
Baca Juga:Amerika Serikat Evakuasi Warganya dari WuhanXi Jinping: Situasi Serius, Gawat dan Mengkhawatirkan
Ia lalu di penjara selama 14 tahun, dan ditahan di lapas Nusakambangan. Kemudian setelah bebas, ia membintangi belasan judul film. Salah satunya yang paling fenomenal adalah Johny Indo, Kisah Nyata Seorang Narapidana (1987).
Film yang digarap oleh PT Tobali Film ini adalah sebuah film yang mengangkat kisah hidupnya saat mencoba melarikan diri dari LP Permisan, Nusakambangan pada Mei 1982. Di film itu, Johny beradu akting dengan Mathias Muchus dan Minati Atmanagara yng berperan sebagai Stella, istrinya.
Saat bermain di film yang skenarionya ditulis Franky Rorimpandey itu Johny masih berstatus narapida. Johny mendekam di penjara karena sukses menggasak berkilo-kilo emas di sejumlah toko emas di Jakarta bersama geng Pachinko, Pasukan China Kota, yang dipimpinnya.