SUKABUMI-Bentrok antara dua organisasi masyarakat di wilayah perbatasan antara Kabupaten Sukabumi dengan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat polisi masih menjaga ketat pintu masuk antara dua kabupaten tersebut untuk merelai aksi saling serang dari kedua massa yang bertikai.
Pantauan di lokasi, petugas gabungan dari Polres Sukabumi Kota dan Polres Cianjur yang dibantu anggota Brimob Polda Jabar dan TNI melakukan penyekatan di wilayah perbatasan tepatnya di Kecamatan Sukalarang dan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi agar kelompok dari dua ormas tidak saling bertemu.
“Dari pagi hingga saat ini kami belum bisa melintas, karena dijaga oleh petugas yang melakukan pengamanan. Rencananya saya mau ke Bandung untuk bertemu keluarga,” kata salah seorang pengendara mobil Doni Ramdani di sekitar lokasi kejadian, Sabtu.
Baca Juga:Jelang Perayaan Imlek, Seorang WNI: Wuhan Berubah Menjadi “Kota Zombie”Arab Saudi ‘Berencana Memata-matai Tunangan Jamal Khashoggi di Inggris’
Informasi yang dihimpun, bentrokan dua kubu massa itu terjadi pada Jumat, (24/1) yang berlanjut hingga Sabtu, (25/1) disebabkan aksi perkelahian yang mengakibatkan tiga orang terluka bacokan senjata tajam dari salah satu kubu.
Tidak terima rekannya menjadi korban, anggota ormas tersebut meminta bantuan rekan-rekannya untuk balas dendam dan kasus ini berbuntut panjang meskipun pihak kepolisian sudah memediasi dua kubu tersebut.
Antisipasi bertambahnya massa dari luar daerah yang masuk ke wilayah Sukabumi ratusan personel gabungan dikerahkan untuk melakukan penyekatan di beberapa titik seperti di perbatasan Kota dan Kabupaten Sukabumi tepatnya di Jalur Lingkar Selatan Sukabumi, Kecamatan Cisaat.
Kemudian, Polres Sukabumi melakukan pengamanan di wilayah perbatasan Kabupaten Sukabumi dengan Kabupaten Bogor. Langkah ini dilakukan uintuk melerai agar bentrokan antardua ormas tidak meluas.
Akibat bentrokan dan penyerangan ratusan anggota ormas dari dua kubu warga sekitar lokasi kesulitan melakukan aktivitas, bahkan suasana pun mencekam dan masyarakat lebih memilih berdiam diri di dalam rumah.
“Untuk hari ini saya tidak berani jualan karena depan warung angkringan banyak orang, beruntung ada anggota Polri dan TNI yang mengamankan sehingga kami kami merasa aman,” kata warga Cirumput, Kecamatan Sukalarang Dian Andriani.
Hingga berita ini diturunkan anggota polisi bersenjata lengkap masih berjaga di lokasi untuk merelai aksi dari kedua massa. Peringatan terus menerus dilakukan aparat keamanan agar massa membubarkan diri.