JAKARTA- Berita peretasan telepon seluler bos Amazon Jeff Bezos oleh Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman masih marak. Tapi apakah benar ada fakta-fakta yang mendukung tuduhan itu?
Jeff Bezos, pendiri Amazon dan pemilik surat kabar bergengsi Washington Post, memang bukan sosok sembarangan. Karena itu, berita bahwa telepon selulernya diretas kontan saja merebut perhatian. Apalagi, yang dituduh melakukan peretasan bukan sosok sembarangan: Pangeran mahkota Arab Saudi yang kontroversial: Mohammed bin Salman, yang juga dikenal dengan inisialnya, MbS.
Awalnya, pakar hak asasi manusia yang bekerja untuk PBB, Agnes Callamard dan David Kaye, meminta AS menyelidiki dugaan peretasan terhadap telepon seluler Jeff Bezos. Pendiri Amazon itu sendiri juga pernah menyatakan hal serupa.
Baca Juga:Geger Pekerja Huawei Terjangkit Virus Corona di Gedung BRI, Ternyata Radang TenggorokanSandiwara Apa Semua Ini?
Menurut laporan media, penasihat keamanan pribadi Jeff Bezos pada Februari 2019 telah dihubungi pejabat intelijen yang tidak disebutkan namanya, dengan saran agar ponsel Jeff bezos diperiksa karena ada dugaan peretasan. Tak lama kemudian, Jeff Bezos sendiri maju ke publik dan mengatakan bahwa tabloid National Enquirer telah mengancam akan mempublikasikan pesan-pesan pribadi dan fotonya.
Perusahaan cybersecurity FTI Consulting, dijalankan oleh mantan pejabat cybersecurity di Dewan Keamanan Nasional AS, Anthony Ferrante, menyatakan bahwa memang ada bukti ponsel Jeff Bezos terinfeksi oleh spyware pada Mei 2018 melalui pesan WhatsApp. Pesan itu datang dari dari akun Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman. Pesan itu termasuk file video, yang kata FTI Consulting kemungkinan mengandung malware.
Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman yang dikaitkan dengan pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi
Kritik terhadap FTI Consulting
Tapi beberapa peneliti keamanan kemudian menyoroti beberapa masalah dengan laporan forensik yang dilakukan oleh FTI Consulting. Misalnya, laporan FTI bulan November lalu malah mengatakan para peneliti tidak menemukan malware, juga tidak ada bukti kuat bahwa ponsel Bezos secara diam-diam berkomunikasi dengan server-server yang dikendalikan spyware.
Penelitian lebih lanjut terhadap data-data di ponsel, terutama yang berkaitan dengan file root system, saat ini masih berlanjut. Pakar keamanan iPhone Will Strafach mengatakan, para penyelidik FTI belum bisa melakukan ujian forensik menyeluruh, sebelum meneliti sistem file root system.