REPUBLIK Rakyat China memiliki beberapa badan intelijen yaitu Ministry of Public Security (MPS/Departemen Keamanan Publik) yang mengurusi persoalan dalam negeri, Ministry of State Security (MSS/Departemen Keamanan Negara) yang berhubungan dengan hal ihwal tentang kegiatan dan operasi intelijen luar negeri, dan The Military Intelligence Departement (MID/Departemen Intelijen Militer) yang dikenal dengan Departemen Kedua (Er Bu) dari People Liberation Army/ Tentara Pembebasan Rakyat yang fokus menangani intelijen militer taktis.
Operasi intelijen China menyebar dan dikenal aktif melakukan operasi kontra intelijen di seluruh dunia. Tulisan ini akan fokus menyoroti MSS, yang berhubungan dengan operasi pengumpulan intelijen secara tertutup di luar negeri.
Ministry of State Security merupakan badan keamanan dari Republik Rakyat Cina yang berhubungan dengan urusan intelijen luar negeri, yang mempunyai wilayah yurisdiksi di seluruh wilayah Republik Rakyat Cina. MSS menginduk pada Dewan Negara. Pasal 4 dari UU Acara Pidana memberikan MSS kewenangan yang sama untuk menangkap atau menahan orang, sebagaimana polisi biasa, untuk kejahatan yang melibatkan keamanan negara dengan melalui pengawasan dari pengadilan.
Baca Juga:Perempuan Berkebangsaan China Tewas di Diskotik, Ini Kata Kapolsek Taman SariMantan Menag Lukman Hakim Saifuddin Terbukti Terima Uang Rp70 juta
MSS mempunyai perwakilan di lebih dari 170 kota dan hampir 50 negara di seluruh belahan dunia. Organisasi ini digolongkan menjadi 3 tingkatan, yaitu cabang umum, cabang dan sub-cabang. MSS bermarkas di Beijing.
Intelijen Cina tersebar di seluruh penjuru dunia, mulai dari di Amerika Serikat, Kanada, Eropa Barat dan Utara, serta Jepang. Mereka menggunakan kedok sebagai pengusaha, bankir, akademisi, dan wartawan. Hal ini menunjukkan betapa luas ruang lingkup cakupan agen MSS.
Sejarah MSS
Sebelum menjadi organisasi intelijen modern, MSS bernama Central Departemen of Social Affairs (CDSA/Departemen Sosial), yang merupakan bagian penting dari Communist Party of China (CPC/Partai Komunis Cina). Markas CDSA beroperasi di daerah basis komunis Yan’an, tepatnya di Provinsi Shaanxi, Cina Utara, selama periode tahun 1937-1945. Dalam perang Jepang-Sino kedua, CDSA melaporkan kepada CPC tentang situasi dunia, berdasarkan laporan berita yang dilengkapi dengan data intelijen penting. CDSA mengalami reorganisasi ketika memasuki musim panas pada tahun 1949. Perubahan tersebut mengakibatkan pergantian nama dan beberapa perwira intelijen yang menonjol dipindahkan ke posisi jabatan senior di kementerian baru Ministry of Public Security/Kementerian Keamanan Publik dari CCP Central Revolutionary Military Affair Commision/Komisi Militer Pusat Partai Komunis Cina Komite Sentral (pasca berdirinya Republik Rakyat Cina lembaga ini berubah nama menjadi Ministry of Public Security of Central People’s Government/Kementerian Keamanan Publik Pemerintahan Rakyat Pusat). Setelah perpanjangan masa transisi, mantan anggota CDSA menjadi anggota People’s Liberation Army, yang sepenuhnya dihidupkan kembali di bawah Komite Sentral Partai Komunis (Communist Party Central Commite) pada tahun 1955, yang sekarang menjadi Central Investigation Departement (CID /Departemen Pusat Investigasi).