MAROS- Seorang kakek berusia 75 tahun, warga Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), Ambo Tang, ditemukan tewas tertelungkup di kebun milik warga. Kabar beredar, jika Ambo tewas karena kelaparan.
Namun, informasi ini dibantah oleh keluarga korban. Sahabuddin, salah seorang keluarga korban membantah adanya penyebab kematian Ambo Tang karena kemiskinan dan kelaparan.
“Selama ini beliau tinggal di rumah salah seorang anaknya, di kampung Punagaya desa Bontorappo Jeneponto tidak dalam kondisi kekurangan pangan/makanan,” tegas Sahabuddin.
Baca Juga:Keterlibatan Yasonna Dalam Kasus PAW Caleg PDIP, Kalangan Pakar Bingung Kenapa Ngotot Bela DiriDitemukan 17 Kasus Pneumonia Terkait Virus Korona Baru di China
Dalam usia 75 tahun, Ambo Tang Dg Tutu mengidap penyakit pikun atau gangguan saraf sehingga sering meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan anaknya.
Hal tersebut juga terjadi pada Rabu, 15 Januari 2020. “Beliau meninggalkan rumah, diduga karena pikun beliau berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga pada akhirnya tersesat dan baru ditemukan keesokan harinya dalam kondisi telah meninggal dunia,” beber Sahabuddin, Sabtu (18/1/2020).
Selama meninggalkan rumah, seluruh keluarga dan tetangga melakukan pencarian.
Pada Kamis 16 Januari 2020 sekitar pukul 16.00 Wita bertempat di Dusun Borongloe Desa Bontorappo Kecamatan Tarowang, Jeneponto ditemukanlah mayat Ambo Tang Dg Tutu.
Jalling Bin Saing Emba (45) yang hendak pulang ke rumahnya melewati jalan tani dekat kebun miliknya dan langsung melihat sesosok mayat laki-laki tertelungkup ke depan dan sudah tidak bernyawa lagi. Saksi tidak mengenali wajah dan identitas korban tersebut.
Sekitar pukul 17.00 Wita, Jalling mencari tahu keluarga korban dan berhasil menemukan keluarga korban yang tinggal di Dusun Punagaya Desa Bontorappo, Jeneponto.
Analisa pihak kepolisian menyebutkan, mayat yang ditemukan diduga mengalami gangguan saraf. Dia lupa jalan pulang hingga meninggal dalam keadaan lapar. (fin)