Pernyataan WHO juga dibuat menyusul seorang perempuan Cina dikarantina di Thailand karena mengalami radang misterius pada Senin 13 Januari 2020. Kasus itu merupakan yang pertama kalinya terdeteksi di luar Cina.
Sementara itu, beberapa ahli memperingatkan bahwa terlalu dini mengetahui apakah ada penularan dari manusia ke manusia. Woolhouse mengatakan kebanyakan coronavirus dapat ditularkan langsung.
Meski demikian, sejauh ini diketahui virus tidak terlalu cepat menyebar. Sebanyak 59 pasien mengalami gejala dari infeksi virus ini mulai dari 12 Desember 2019 hingga 29 Desember 2019. Sejak itu, belum ada lagi kasus yang dilaporkan.
Baca Juga:2 Gol Romelu Lukaku Bawa Inter Lolos Perempat Final Piala ItaliaSarri Tepis Rumor Terlibat Cekcok dengan Dybala
Otoritas China juga merawat orang yang terinfeksi secara terpisah untuk meminimalkan risiko penyebaran virus. Selain itu, lebih dari 150 orang yang telah melakukan kontak dengan pasien yang terinfeksi dimonitor untuk tanda-tanda penyakit.
Pemeriksaan tambahan seperti pemindaian suhu telah dilakukan untuk menyaring para pendatang di Cina. Selain itu, pasar makanan laut di Wuhan ditutup sementara untuk pembersihan dan disinfeksi.
“Saat ini, sampai kita memiliki lebih banyak informasi, sangat sulit untuk mengetahui seberapa khawatir kita seharusnya. Hingga ada konfirmasi sumber virus, tentu ini masih akan membuat kegelisahan,” ujar Goldig.
Jonathan Ball, seorang ahli virus di Universitas Nottingham mengatakan semua orang harus khawatir tentang virus yang menjelajah manusia untuk pertama kalinya. Ia menjelaskan bahwa saat berada dalam sel manusia dan bereplikasi, virus dapat mulai menghasilkan mutasi yang dapat membuatnya menyebar lebih efisien dan menjadi lebih berbahaya.
“Kamu tidak mau memberi virus kesempatan,” kata Ball. (*)