JAKARTA-Polemik mengenai dugaan korupsi di PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI) dengan nilai kerugian mencapai Rp 10 triliun turut ditanggapi Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto.
Melalui jurubicara Dahnil Anzar Simanjuntak, Prabowo menegaskan saat ini tengah bekerja sama dengan lembaga terkait, seperti Kementerian BUMN dan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) untuk menangani kasus tersebut.
“Menhan berkepentingan dengan kasus ASABRI meski ASABRI adalah BUMN yang secara hierarkis di bawah Koordinasi Kementerian BUMN,” ujar Dahnil kepada wartawan, Selasa (14/1).Pasalnya, seperti yang dikatakan Dahnil, total aset PT ASABRI sebanyak Rp 35,188 triliun berasal dari uang iuran pensiunan prajurit TNI/Polri dan PNS TNI/Polri, termasuk PNS Kemhan.
Baca Juga:Mengungkap Fakta Kemiripan Kasus Jiwasraya-AsabriDugaan Korupsi Jiwasraya dan Asabri, Mahfud MD: Modus Operandinya Sama
Di mana uang tersebut diambil dari potongan gaji pokok mereka tiap bulannya sebesar 4,75 persen untuk pensiun dan 3,25 persen untuk tunjangan hari tua.
“Jadi, Pak Menhan ingin memastikan dana prajurit tetap aman dan tidak terganggu,” lanjutnya.
Tidak dijelaskan bagaimana detail langkah-langkah yang akan dilakukan Prabowo untuk ke depannya dalam menangani kasus ini. Namun, saat ini Prabowo masih mempelajari dan menunggu informasi lengkap mengenai kasus ASABRI dari Menteri BUMN Erick Thohir dan BPK. (rmol)