Selanjutnya ada Indofarma Tbk (INAF) dari harga IPO Rp250 per saham jadi Rp740 per saham, Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) dari harga IPO Rp325 per saham jadi Rp675 per saham, dan Pool Advista Finance Tbk (POOL) dari harga IPO Rp135 per saham jadi Rp197 per saham.
2.Kondisi operasional berjalan normal
Kendati terdapat dugaan kerugian dalam portofolio investasi saham, kondisi operasional Asabri secara keseluruhan tetap berjalan normal dan baik.
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyebut bahwa Asabri secara operasional tidak ada masalah. Artinya kalau ada klaim Asabri bisa membayarnya.
Baca Juga:Dugaan Korupsi Jiwasraya dan Asabri, Mahfud MD: Modus Operandinya SamaSnack Berbahaya Dibuat di Israel, Ini Faktanya
Pihak Asabri sendiri juga menyatakan bahwa kegiatan operasionalnya terutama proses penerimaan premi, proses pelayanan, dan proses pembayaran klaim berjalan dengan normal dan baik. Asabri dapat memenuhi semua pengajuan klaim tepat pada waktunya.
Direktur Utama Asabri Sonny Widjaja juga mengatakan bahwa Asabri selalu mengedepankan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) dan patuh terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Manajemen Asabri terus berupaya dan bekerja keras semaksimal mungkin dalam rangka memberikan kinerja terbaik kepada seluruh peserta Asabri dan para pemangku kepentingan atau stakeholders.
3. Kesamaan modus operandi Asabri dan Jiwasraya
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyebutkan ada kesamaan antara kasus dugaan korupsi di PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
“Iya, modus operandinya sama, bahkan ada mungkin beberapa orangnya yang sama. Tapi nantilah. Yang penting itu akan dibongkar karena itu melukai hati kita semua,” kata Mahfud.
Dia juga mengaku sudah mendengar isu dugaan korupsi di tubuh Asabri dan meminta hal itu diungkap secara tuntas.
Sedangkan Kementerian BUMN mengimbau pihak-pihak yang memiliki utang kepada Asabri untuk memenuhi tanggung jawabnya terkait masalah investasi pada saham-saham kurang bagus.
Baca Juga:Waspada Gelombang Tinggi di Laut Jawa Bagian BaratHebohnya Kerajaan Agung Sejagat yang Mengaku Kuasai Dunia
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengharapkan pihak-pihak yang berutang seperti Heru Hidayat dan Benny Tjokrosaputro bisa memenuhi tanggung jawab atas utang-utangnya, supaya juga bisa membantu Asabri dalam pembenahan.