JAKARTA-Miroslav Marcek, seorang mantan tentara yang didakwa membunuh wartawan investigasi Jan Kuciak dan tunangannya, Martina Kusnirova, mengakui perbuatannya. Marcek menghabisi keduanya dengan menembakkan senjata api.
Pengakuan Marcek bisa membuatnya mendapat keringanan hukuman, yang semula hukuman seumur hidup. Dalam persidangan di Pengadilan Kejahatan Khusus di Pezinok, utara Bratislava, Slovakia, Senin (13/1), Marcek mengaku bersalah.
“Saya bersalah seperti disebutkan pasal 1,” kata Marcel di pengadilan, seperti yang diberitakan The Guardians, Senin (13/1).Kasus pembunuhan ini sempat mengguncang Slovakia ini. Marcek tidak sendiri. Namun, dua terdakwa lain dinyatakan tidak bersalah. Salah satu terdakwa itu yakni pengusaha Marian Kocner yang semula didakwa sebagai otak pembunuhan.
Baca Juga:Kapal-Kapal Nelayan China Kembali Berkeliaran di Natuna3 Juli 1988: Kapal Perang AS Tembak Pesawat Iran Air
Marcek didakwa menembak mati Jan Kuciak dan Martina Kusnirova di kediaman pasangan itu di Velka Maca, sekitar 65 kilometer timur Bratislava, Ibu Kota Slovakia, pada Februari 2018 silam. Polisi yang menerima laporan mendapati Kuciak tewas dengan dua peluru menembus dadanya, sementara Kusnirova ditembak pada kepala.
Kuciak adalah jurnalis investigasi di portal berita Aktuality. Kuciak menelisik dugaan penipuan pajak dari sejumlah pengusaha yang memiliki koneksi dengan politisi papan atas Slovakia.
Pembunuhan Kuciak memicu aksi unjuk rasa besar-besaran di negara itu. Masyarakat meminta kasus korupsi yang melibatkan pejabat elite pemerintahan diusut tuntas. Aksi ini memaksa Perdana Menteri Robert Fico dan kepala kepolisian negara itu mundur dari jabatannya.
Sejumlah pejabat tinggi kehakiman juga mengundurkan diri setelah hasil penyelidikan menunjukkan mereka pernah berkomunikasi dengan Kocner, figur sentral dalam peliputan Kuciak.
Pengakuan Marcek sesungguhnya tidak mengejutkan karena televisi Slovakia pernah melaporkan pernyataan sumber-sumber kepolisian yang menyebut tersangka utama itu mengaku bersalah saat menjalani pemeriksaan.
Adapun tersangka kelima, Zoltan Andrusko, pada Desember mengaku membantu proses pembunuhan. Dia dijatuhi hukuman penjara 15 tahun. (rmol)