JAKARTA-Heboh kelompok orang yang mengaku sebagai anggota Kerajaan Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, memunculkan pertanyaan besar soal siapa sosok dari Sinuhun yang jadi pemimpin keraton.
Toh tak sulit meriset pria yang menamai dirinya sangat panjang ala keraton kuno tapi bernama asli Totok Santosa Hadiningrat ini.
Dari beberapa sumber media, diketahui sebelumnya Totok telah menjalankan modus serupa di Yogyakarta pada 2016-2017 lalu. Namun nama organisasi yang diusung berbeda.Dia menamai organisasinya Jogja Development Committee (Jogja DEC) yang menjanjikan kepada anggotanya akan mendapatkan uang 100-200 dolar AS per bulan. Akan tetapi janji tersebut tak kunjung ditepati.
Baca Juga:Mendagri Tito Dianggap Penghambat Pembangunan Papua, Ini Alasan DPR PapuaMimpi Sejuta
Hal yang sama dilakukan kepada anggota Kerajaan Keraton Agung Sejagat. Bahkan mereka juga harus membayar uang seragam Rp 3 juta.
Para anggota Kerajaan Keraton Agung Sejagat (KAS) pun harus mengeluarkan uang untuk setiap kegiatan. Dengan janji-janji akan mendapat imbalan jika dana dari ‘Bank Dunia’ turun.
Bahkan disinyalir, ada anggota Jogja DEC yang hingga saat ini terus menjadi pengikut Totok Santosa.
Ditelusuri dari akun Instagramnya, tidak ada satu pun yang menerangkan bahwa dia adalah keturunan raja atau yang memperoleh wahyu untuk menguasai dunia.
Foto-foto yang diunggah pun kebanyakan selfie Totok dan kegiatan-kegiatannya. Follower-nya hanya 436 orang, sementara yang dia ikuti 1.654 akun.
Jumlah tersebut tentu sangat kontradiktif dengan klaimnya sebagai penguasa dunia. Bahkan seorang presiden saja bisa memiliki jutaan follower di akun medsosnya.
Terkait kehadiran KAS yang mengklaim menguasai dunia, Wakapolres Purworejo Kompol Andis Arfan Tofani mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkab agar seluruh Forkompimda bisa duduk bersama menghadirkan sejarawan.
Baca Juga:Mantan Tentara Tembak Mati Wartawan karena Tulis Kasus KorupsiKapal-Kapal Nelayan China Kembali Berkeliaran di Natuna
“Sampai saat ini belum ada aduan ataupun laporan. Kami menindaklanjuti sesuatu berdasar laporan,” kata Wakapolres kepada Kantor Berita RMOLJateng, Senin (13/1).
Wakapolres akan menindaklanjuti jika ada keresahan di masyarakat. Kamtibmas harus diutamakan.
“Kami yakinkan negara akan hadir untuk menyelesaikan permasalahan Kerajaan Keraton Agung Sejagat ini,” tegas Andis.
Sementara itu, Totok yang dihubungi via direct message (DM) di akun Instagram-nya belum memberikan jawaban. (rmol/pojoksatu)