PURWOREJO-Belakangan ini, media sosial dihebohkan oleh sebuah berita kemunculan kerajaan baru bernama Kerajaan Agung Sejagat yang berada di Desa Pogung Juru Tengah, Kecamatan Bayan, Purworejo, Jawa Tengah.
Awal Januari 2020, pihak kerajaan tersebut mengadakan beragam kegiatan yang semakin menyita perhatian. Beberapa kegiatannya antara lain menyelenggarakan kirab budaya yang diikuti ratusan orang dan beberapa acara lain yang diselenggarakan di gedung yang menjadi ‘keratonnya’.
Seorang warganet bernama Arit Santoso, melalui sebuah utas di Twitternya mengungkapkan beberapa fakta menarik terkait Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo tersebut. Apa saja?
Dipimpin seorang raja berjuluk Sinuhun dan permaisurinya
https://twitter.com/aritsantoso/status/1216593732180406272?s=20
Baca Juga:Keberadaan Keraton Agung Sejagat Masih DiklarifikasiSoal Kasus Asabri, Prabowo Ingin Pastikan Dana Prajurit Aman dan Tidak Terganggu
Kerajaan Agung Sejagat dipimpin oleh raja yang disebut Sinuhun. Nama asli raja tersebut adalah Totok Santoso Hadiningrat. Sementara, permaisurinya berjuluk Kanjeng Ratu dengan nama asli Dyah Gitarja.
2. Logo kerajaannya merupakan gabungan dari logo-logo populer yang telah ada
https://twitter.com/aritsantoso/status/1216580540452626437?s=20
Layaknya sebuah kerajaan atau organisasi, kerajaan ini juga punya logo atau simbol yang berguna sebagai panji. Uniknya dalam beberapa penampakan, logo kerajaan ini adalah gabungan beberapa logo populer seperti simbol Nazi dan Bintang Daud.
Penampakan dalam keraton yang berada di Desa Pogung, Bayan, Purworejo.
https://twitter.com/aritsantoso/status/1216937430806171648?s=20
Layaknya kerajaan, Kerajaan Agung Sejagat juga punya keraton tempat bertakhtanya raja. Gedung berwarna putih yang berada di desa Pogung Juru Tengah inilah disebut-sebut sebagai keraton dari Kerajaan Agung Sejagat.
https://twitter.com/aritsantoso/status/1216982121836773376?s=20
https://twitter.com/aritsantoso/status/1216983959084486656?s=20
Kop surat undangannya menggunakan huruf Jawa.
https://twitter.com/aritsantoso/status/1216596492997103617?s=20
Twitter/Aritsantoso
Sebelum menggelar kirab yang disebut sebagai kirab budaya, pihak Kerajaan Agung Sejagat telah mengirimkan surat pemberitahuan pelaksanaan kirab kepada beberapa pihak. Dari unggahan di media sosial kop surat tersebut ditulis dengan Huruf Jawa.
Sang raja juga merupakan pembina dari sebuah koperasi
https://www.instagram.com/p/BhlJUxwAyo5/?utm_source=ig_web_copy_link