LONDON-PM Inggris Boris Johnson memuji pengakuan jujur pemerintah Iran, yang menyebut militernya telah tak sengaja merudal pesawat Ukraina, pada Rabu (8/1).
Johnson optimis, pengakuan tersebut dapat menurunkan ketegangan di Timur Tengah.
“Pengakuan Iran yang menyebut pesawat Ukraine International Airlines 752 telah ditembak oleh angkatan bersenjatanya, adalah langkah awal yang penting,” ujar Johnson dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Sabtu (11/1).
Johnson menambahkan, pihaknya membutuhkan investigasi internasional yang komprehensif, transparan, dan independen. Serta repatriasi untuk para korban meninggal dunia.
Baca Juga:Haris Azhar: Siapa Saja Anggota Parlemen yang Nikmati Jasanya? Harus DiungkapHasil Geledah Pendopo, KPK Sita Uang Miliaran Rupiah Bupati Sidoarjo
Untuk memastikan kejadian ini, pemerintah Inggris akan bekerja sama dengan Kanada, Ukraina, dan partner internasional yang warganya sama-sama menjadi korban kecelakaan pesawat nahas tersebut.
“Kami semua dapat melihat dengan jelas, bahwa konflik lanjutan hanya akan mengarah pada banyaknya kerugian dan tragedi. Karena itu, para pemimpin dunia harus menjalankan diplomasi yang baik, terkait hal ini,” tandas Johnson.
Sekadar latar, pada Sabtu (11/1), pemerintah Iran mengaku militernya telah tak sengaja merudal pesawat Ukraine Internasional Airlines tujuan Toronto via ibu kota Ukraina, Kyiv, Rabu (8/1). Alasannya, human error.
Terlebih, kala itu, Iran tengah mewaspadai serangan balik AS, setelah mereka merudal dua pangkalan udara milik Negeri Paman Sam di Irak, pada hari yang sama dengan jatuhnya pesawat tersebut.
Sebelum pengakuan ini, Iran sempat menyangkal pihaknya telah menembak pesawat nahas itu. (rmco)