JAKARTA-Menko Polhukam Mahfud MD menyebut ada dugaan korupsi yang tidak kalah besar dari kasus Jiwasraya. Dia pun menyinggung dugaan korupsi di Asabri.
“Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri, yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya, di atas Rp 10 riliun,” kata Mahfud ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (10/1).
Mahfud menuturkan, kasus korupsi di Asabri dulu pernah terjadi saat dirinya menjabat Menteri Pertahanan di era Presiden Abdurrahman Wahid. Kala itu, para pelaku telah diadili.
Baca Juga:Akhiri Jadi Mesin Pencari Tunggal, Google Tunduk pada Regulator Uni EropaGempa Magnitudo 4.5 Guncang Pangandaran
Karena itu ia mengaku kaget ketika mendengar dugaan korupsi lagi di Asabri itu.
Mahfud pun berjanji akan memanggil Menkeu Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir atas kabar dugaan korupsi di Asabri. Dari kedua menteri itu Mahfud ingin mengetahui benar tidaknya kabar itu.
“Tidak boleh berkorupsi untuk orang-orang kecil, untuk prajurit, tentara yang bekerja mati-matian, meninggalkan tempat lama-lama, sesudah masa pensiun, disengsarakan. Itu, kan, haknya prajurit,” ungkap mantan Ketua MK itu.
Saat disinggung dugaan keterlibatan petinggi militer, Mahfud tidak mau berspekulasi. Dia hanya menekankan bahwa Presiden Joko Widodo tegas untuk menindak rasuah di Indonesia.
“Tidak usah berspekulasi si A terlibat, ini dari istana. Tidak ada itu. Pokoknya presiden sudah memerintahkan, gebuk semua yang korupsi itu, jangan ditutup-tutupi,” kata dia. (jpnn)