167 penumpang dan 9 kru yang tewas dalam pesawat nahas itu berasal dari berbagai negara. Ada 82 warga Iran, 63 Kanada, dan 11 Ukraina.
Mayoritas penumpang adalah mahasiswa internasional yang kuliah di Kanada. Mereka ingin kembali ke Toronto lewat Kyiv, usai liburan musim dingin.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan, pihaknya akan mengusut tuntas masalah ini. Ia pun telah mendatangkan investigator ke Iran, untuk menyelidiki hal tersebut.
Baca Juga:Hastag #BongkarBobrokKPU, Netizen Curiga Wahyu Setiawan Nggak Main SendirianMisteri Suap Wahyu Setiawan Dalam Proses Pleno, Ini Penjelasan Ketua KPU
Sebelumnya, Kedutaan Besar Ukraina di Iran menyebut, kecelakaan pesawat itu terjadi karena masalah mesin. Mengesampingkan kemungkinan adanya serangan teroris atau roket.
Namun, saat ini, informasi tentang hal itu telah dihapus dari situs resmi Kedutaan Besar Ukraina di Iran. Sekarang tertulis, musibah kecelakaan ini sedang dalam penyelidikan.
Info lain dari laporan Iran menyebutkan, seorang saksi mata yang menyaksikan kecelakaan itu terjadi, dan juga kru pesawat lain yang melintas, mengaku melihat benda terbang mirip pesawat. Tak lama, pesawat nahas itu pun dilalap api.
Kecelakaan yang terjadi sebelum fajar itu menyebabkan ledakan besar. Maklum saja, pesawat telah penuh dengan bahan bakar untuk penerbangan ke Kyiv, Ukraina.
Serpihan bodi pesawat dan barang-barang penumpang tersebar di hamparan luas lahan pertanian. Kedua kotak hitam yang berisi data dan komunikasi kokpit dari pesawat itu berhasil dipulihkan, meski rusak. (rmco)