Di grup WA itu banyak sekali cerita –yang di mata kita terasa serem-serem.
Ia juga sering menceritakan pengalaman apa saja yang terjadi ‘tadi malam’.
Orang tuanya yang asli di Jakarta kaget setengah mati. Tapi mereka telat mengetahui bahwa anak mereka itu gay.
Baca Juga:Kematian Mantan Istri Sule Janggal, Rizky Febian Lapor PolisiBoeing 737 Milik Ukraina International Airline dengan 180 Penumpang Jatuh di Iran
Sekali waktu sang ibu ingin menjodohkan Reynhard dengan gadis Jakarta. Sesuku dan seiman. Tapi Reynhard dingin.
Kini Reynhard sudah berumur 36 tahun.
Sang ibu kini sering ke Inggris untuk menjenguk anaknya di tahanan. Tentu dengan sejuta rasa. Itulah anak laki-laki satu-satunya.
Sesekali sang ibu ke Manchester disertai anak perempuannya. Adik perempuan Reynhard –seorang dokter yang juga masih bujangan.
Keluarga Saibun Sinaga memang hanya dikaruniai dua anak. Reynhard dan dokter itu.
Anak perempuannya itu terlihat sebagai anak yang makmur –bisa disebut obesitas. Sebagai dokter dia pernah bekerja di sebuah klinik tapi berhenti. Merasa gajinya kecil.
Keluarga ini belum sekali pun menggunakan gedung sendiri untuk pesta perkawinan anak sendiri.
Kini Reynhard menghadapi hukuman yang berat. Tuduhan padanya banyak dan berlapis. Ia bisa dijatuhi hukuman seumur hidup.
Paling ringan ia akan dihukum 30 tahun.
Bagaimana bisa Reynhard disebut melakukan ‘date rape‘?
Ceritanya panjang. Seperti dalam film.
Dimulai lewat tengah malam.
Kota Manchester sudah sepi.
Baca Juga:Cuaca Ekstrem Bayangi Indonesia, Kedubes Amerika Serikat Ingatkan WarganyaSituasi di Irak Memanas, Komisi I DPR: Segera Evakuasi WNI
Tapi di sekitar apartemen Reynhard masih ramai. Suasananya khas pusat hiburan malam: banyak yang mabuk atau setengah mabuk.
Reynhard ada di situasi seperti itu. Di situlah Reynhard memilih-milih.
Ia memilih yang sesuai dengan seleranya: remaja. Sekitar umur 19-20 tahun.
Tapi ia juga melihat-lihat kondisi anak itu. Biasanya ia mengincar anak yang dalam posisi sulit. Misalnya lagi setengah mabuk. Atau lagi tidak bisa pulang. Atau pula lagi bertengkar.
Ia memerankan diri menjadi orang yang baik –dengan tawarannya yang menarik.
Ia menawarkan pertolongan bagi incaran yang tidak tahu jalan pulang.
Ia menawari anak yang ia incar itu untuk bermalam di apartemennya. Atau mengajaknya minum-minum di apartemennya. “Di sebelah itu”.
Suatu malam menjelang subuh ada dua remaja bertengkar. Cowok dan cewek. Si cowok didamprat habis-habisan oleh si cewek. Lalu Reynhard memberikan simpati pada si cowok. Ia mengajak pemuda itu menjauh dari pacarnya. Lalu menawarinya ke apartemennya.