Amerika Serikat harus segera mempertimbangkan sanksi yang ditargetkan pada para pejabat tinggi China yang paling bertanggung jawab atas kebijakan pemerintah China, di bawah ketentuan Global Magnitsky Act. Meskipun kemungkinan sanksi masih belum pasti, namun Amerika masih belum mengangkat kasus Muslim Uighur karena takut membahayakan perundingan perdagangan yang sedang berlangsung dengan China. Namun, nasib Muslim Uighur bukan berarti harus diabaikan demi perdagangan.
“Terlepas dari kekejaman mengerikan yang dihadapi Muslim Uighur—termasuk keluarga saya sendiri—kami dihadapkan pada dunia yang bungkam. Apakah seluruh kelompok etnis dan agama minoritas akan menjadi jaminan untuk politik jangka pendek? Atau akankah Amerika Serikat memilih untuk menjunjung tinggi martabat dan kebebasan manusia?” ungkapnya. (*)