Sang ibu, Meng Jun adalah istri pertama ayahnyi.
Setelah Sabrina berumur 16 tahun sang ibu menjadi janda. Ren Mengzhou menceraikannyi.
Sejak itu pula Sabrina mengganti marga. Dari marga Ren ke marga Meng –menggunakan marga ibunyi.
Ren Wenzhou lantas kawin lagi. Dengan sekretarisnya: Yao Ping. Yang melahirkan anak perempuan dengan ‘i’ lima. Namanyi: Annabel Yao.
Baca Juga:Strategi Demokrat di Balik Pemakzulan TrumpUkir Gol, Inter Milan Hancurkan Genoa 4-0
Sudah cantiiiiik cerdas pula. Kini Annabel berumur 20 tahun. Kinyis-kinyisnyi. Kuliahnyi di jurusan komputer. Di universitas terbaik dunia: Harvard. Di Boston, Amerika.
Annabel pula yang bikin heboh tahun lalu. Saat dia tampil di pesta paling jetset di muka bumi: Le Bal des Debutantes. Di Paris.
Yakni pesta dansa yang hanya boleh diikuti gadis berumur antara 19-21 tahun. Yang harus cantik –dengan ‘i’ lebih dari tiga. Juga harus pandai sekali. Dan orang tuanyi harus kaya dengan kekayarayaan minimal ‘a’ lima.
Heboh lainnya: Annabel suka mejeng di medsosnyi –tapi followernyi hanya 40 ribu. Mungkin banyak calon follower yang minder duluan.
Sabrina Meng tidak kalah cerdas. Sabrina adalah lulusan Huazhong Science and Technology –sejajar dengan Tsinghua University: MIT-nya Tiongkok.
Hanya saja Tsinghua ada di Beijing. Sedang Huazhong ada di kota Wuhan –kota terbesar di Tiongkok Tengah.
Kampus Huazhong luasnya 470 hektare.
Setelah setahun berada di tahanan Sabrina mengaku tidak lagi tertekan. “Meski jauh di Kanada saya sudah merasa seperti dekat dengan rumah,” tulisnyi.
Baca Juga:Manchester City Gulung Leicester City 3-1Anak-Menantu Jokowi di Pilkada, Ini Kata Budiman Sudjatmiko
Rupanya bagian ini untuk membesarkan hati seluruh karyawan Huawei. Yang tingkat keprihatinan mereka pada Sabrina luar biasa.
“Saya juga tidak lagi punya rasa takut. Tidak pula takut menghadapi jalan terjal di depan,” tulis Sabrina.
Memang, tulisnyi, kebebasan saya sekarang ini sangat terbatas. “Saya masih memerlukan kebebasan jiwa saya,” tulisnyi.
Namun Sabrina kelihatan sudah lebih tenang. Termasuk dalam menghadapi sidang Januari nanti.
Hanya saja Sabrina punya satu permintaan: agar sidang itu tidak disiarkan langsung oleh televisi.
Malu?
Sama sekali tidak.
“Hanya supaya tidak dilihat Trump,” katanyi.
Saya punya alasan lainnya: Kalau Trump melihatnyi tiap hari bisa-bisa jatuh cinta padanyi.