“Ditambah lagi, belanja modal yang masih cukup besar. Dalam 10 bulan pertama 2019, realisasi penyerapan belanja modal adalah Rp 119,5 triliun. Mencapai 63,1 persen dari target dan turun 6,8 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018,” ujanya.
Kementerian Keuangan juga mencatat, jumlah utang pemerintah per November sudah mencapai Rp 4.814,31 triliun. Angka itu meningkat Rp 58,18 triliun di bandingkan sebelumnya yang mencapai Rp 4.756,13 triliun.
Rincian utang pemerintah yang mencapai Rp 4.814,31 triliun terdiri dari pinjaman sebesar Rp 770,04 triliun dan Surat Berharga Negara (SBN) Rp 4.044,27 triliun.
Baca Juga:Kapolda Metro Jaya Naik Jadi WakapolriHakim Dominasi Jajaran Elit KPK Periode 2019-2023
Dengan jumlah utang tersebut, maka rasio utang Pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 30,03 persen atau naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 29,87 persen.
“Rasio utang pemerintah masih aman. Sebab sebagaimana di atur oleh Undang-Undang No 17/2013 tentang Keuangan Negara. Batas maksimal utang pemerintah adalah sebesar 60 persen dari PDB. Sedang saat ini baru mencapai 30,03 persen sehingga terbilang masih aman,” tegas Ani. (rmco)