JAKARTA-Hingga hari ini belum diketahui keberadaan pria berinisial Pa (29). Penjaga Pondokan Reza ini berasal dari Desa Tanjung Alam, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan (Sumsel).
Dia menghilang begitu dilakukan pencarian terhadap Wina Mardiani, 20, mahasiswi semester 5 Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu (Unib) yang ditemukan tewas terkubur di belakang indekosnya, Minggu (8/12).
Polres Bengkulu terus melakukan penyelidikian untuk mengungkap pelaku pembunuhan sadis Wina Mardiani ini. Berbagai spekulasi muncul berdasarkan data dan fakta di lapangan terkait tewasnya Wina. Di antaranya korban diduga dibunuh penjaga Pondokan Reza, tempat ia kos.
Baca Juga:Kasus Penyelundupan Harley-Brompton, Roy Suryo Menduga Ada yang Janggal dari Video Iklan Garuda IndonesiaAkui Suaminya Angkut Harley-Davidson Bermasalah di Garuda, Iis Dahlia: Dia Salah Satu Crew yang Aktif
Diduga kuat Pa pelakunya, karena pria beristri anak satu warga asal Desa Tanjung Alam, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat Lawang, Sumsel itu mendadak hilang dari indekos yang dijaganya. Padahal saat itu dalam proses pencarian korban yang dilaporkan hilang.
Dikutip dari JPNN.com, Senin (9/12), begitu juga dengan istri dan anak Pa, yang lalu menyusul menghilang sehari setelahnya.
Pemicu korban dibunuh dan dikubur pelaku di belakang Pondokan Reza, juga beragam kemungkinan. Mulai dari dipicu dendam, murni perampokan hingga dugaan kalau pembunuhan itu terjadi diawali perampokan dan pemerkosaan.
Dugaan perampokan disertai pembunuhan, indikasinya sepeda motor korban Honda Scoopy dan handphone korban hilang. Sedangkan dugaan dendam, sebelum korban hilang, pernah sepeda motornya dipinjam Pa.
Waktu dipinjam sepeda motor yang dikendarai Pa sempat jatuh hingga lecet. Mengetahui hal itu korban mengomel. Dari situ ada dugaan Pa sakit hati.
Kami tunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit. Untuk motif dan orang-orang yang kami curigai belum dapat kami pastikan, sejauh ini kasus ini masih kami lakukan pengembangan,” kata Kapolsek Muara Bangkahulu Kompol Jauhari saat diwawancarai di RS Bhayangkara.
Sementara itu diketahui, istri Pa menghilang bersama anaknya yang masih balita, Minggu (8/12) siang, ketika keluarga korban mendatangi pondokan itu bersama ketua RT setempat menanyakan keberadaan Pa.
Baca Juga:Gagal Dapatkan Benda Berharga, Maling Tinggalkan Selembar Surat kepada Pemilik RumahKoridor Silam
Dia (Ma) saat itu gelagapan menjawab pertanyaan ketua RT, hingga akhirnya ia pamit pulang ke desanya, alasannya ada keluarganya sakit keras. Ma menitipkan kunci rumahnya, berada di belakang Pondokan Reza, ke ketua RT,” ungkap sumber RB. (rmol)