Lalu, saya dengar, pengacara Saipul Jamil itu mengerahkan timnya berusaha mencari alat-alat bukti yang bisa menunjukkan bahwa korban sudah dewasa. Seperti, datang ke Sekolah Dasar-nya di Indramayu, Jawa Barat, dan bertanya kepada pihak sekolah, waktu masuk si korban sudah berusia berapa tahun.
Apa yang terjadi pada pertemuan antara pengacara dengan Ketua Majelis Hakim dalam perkara Saipul Jamil ini sebenarnya sebuah pelanggaran Kode Etik berat : bahwa Hakim menyarankan hal-hal yang bisa meringankan hukuman bagi terdakwa kepada seorang pengacara pada perkara yang sedang ditangani oleh sang Hakim itu sendiri.
Dalam perkara ini, yang perlu dicatat, saya bukan paniteranya. Jadi saya tidak ada, dan tidak bisa, campur tangan terhadap proses persidangan perkara terdakwa Saipul Jamil. Bahkan, saya melihat sidangnya saja pun belum pernah.
Baca Juga:Rohadi Minta Keadilan dari Balik Jeruji BesiKomisi VIII: Majalengka Lebih Ideal Jadi Embarkasi Haji
Rombongan keluarga besar Pengadilan Negeri Jakarta Utara pun berangkat ke Solo. Jumlah mereka mencapai sekitar 50 orang. Semua menggunakan pesawat terbang. Tidak ada yang membawa mobil pribadi.
Rombongan turun pesawat di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. Kemudian naik bus menuju hotel di Yogyakarta, dan menghadiri acara pernikahan putra Hakim Kun Maryoso, di Solo, plesiran di wilayah Solo, dan pulang menggunakan pesawat dari Bandara Adi Sumarmo, Solo, Jawa Tengah, menuju Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.
Dana yang digunakan untuk plesiran ini adalah : 1) Dana awal dari ibu pengacara Bertha untuk perkara Saipul Jamil Rp 50 juta, 2) dari pribadi saya Rp 50 juta, dan 3) tambahan dari Hakim Dasma Rp 20 juta. Total Rp 120 juta.
Namun, rupanya anggaran itu pun masih dianggap kurang. Sebab, Ibu Rina Pertiwi selaku bendahara panitia rekreasi masih meminta saya untuk mengusahakan bus untuk mengantar rombongan dari kantor Pengadilan Negeri Jakarta Utara di bilangan Sunter, ke Bandara Soekarno Hatta. Juga, meminta bus untuk menjemput mereka di Bandara Adi Sucipto, Yogya, dan mengantar rombongan ke hotel, plus kondangan dan jalan-jalan di seputaran Solo, Jawa Tengah, hingga mengantarkan mereka kembali ke Bandara Adi Sumarmo, Solo, untuk kembali ke Jakarta.