Di media saat itu media televisi, media cetak, maupun media online sedang ramai-ramainya diberitakan penangkapan artis pedangdut Saipul Jamil. Di tengah hiruk-pikuknya pemberitaan Saipul Jamil, suatu hari di pertengahan bulan April 2016, saya kedatangan tamu. Dia adalah Ibu Berthanatalia Ruruk Kariman. Saat itu, yang saya baca di media massa, dia telah menjadi pengacara bagi artis Saipul Jamil dalam kasus pencabulan ini.
Bertha, buat saya, sudah seperti keluarga sendiri. Karena suaminya, Karel Tuppu, SH. MH., pernah bertugas sebagai hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Utara juga. Pada saat Karel Tuppu tugas ke Toraja, sebagai ketua PN Makale rombongan keluarga besar Pengadilan Negeri Jakarta Utara ikut mengantar tugas ke Toraja.
Apalagi Bertha dan Hakim Karel Tuppu juga orang Toraja. Saya dan keluarga pernah bersilaturahmi ke kampungnya ibu Bertha, dan beliau sekeluarga juga pernah berkunjung ke kampung saya di Indramayu. Bertha pernah menjadi advokat pada kantor hukum Herayanto & Partners di tahun 2012, dan sudah memiliki izin untuk beracara di pengadilan. Bertha sekolah SMA di Makassar, Sulawesi Selatan, dan menempuh Magister Hukum di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), Jakarta.
Baca Juga:Rohadi Minta Keadilan dari Balik Jeruji BesiKomisi VIII: Majalengka Lebih Ideal Jadi Embarkasi Haji
Sementara sang suami, Karel Tuppu, SH. MH. yang sudah saya anggap seperti keluarga sendiri, saat ini menjabat sebagai Hakim Tinggi di Pengadilan Tinggi Jawa Barat. Sebelumnya, beliau memang pernah bertugas sebagai Hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Setelah itu, Karel pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Pengadilan Negeri Tangerang. Di sinilah nama beliau sempat viral di media massa dan media sosial saat Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Tangerang dan Karel Tuppu, SH. MH., adalah Ketua Majelis Hakimnya membebaskan Prita Mulyasari, sosok ibu yang pernah curhat mengeluhkan soal pelayanan Rumah Sakit (RS) Omni Internasional lewat jejaring facebook.
Berikutnya, Karel juga pernah menjadi Ketua Pengadilan Negeri Pekanbaru pada tahun 2010. Setelahnya, beliau kembali ke Jakarta, diangkat menjadi Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Kalau tidak salah, tahun 2012. Pak Karel dipromosikan menjadi Hakim Tinggi di Pengadilan Tinggi Sumatera Utara. Terakhir, dan itu masih berlangsung sampai sekarang, beliau adalah Dasma, Hakim Tinggi di Pengadilan Tinggi Jawa Barat.