Sementara, reporter robot di media sekelas Patch saja mengklaim telah mampu memberi bantuan kepada 110 reporter manusia dan freelancer. Kepala eksekutif perusahaan, Warren St. John mengungkapkan, selain memberi lebih banyak waktu kepada wartawan untuk mengejar minat mereka, jurnalisme mesin hadir dengan manfaat tambahan bagi editor.
“Satu hal yang saya perhatikan,” kata Mr. St. John, “adalah bahwa artikel yang ditulis reporter robot kami tidak memiliki kesalahan ketik,” pungkasnya. (*)