BERITARADAR.COM-Tanah Toraja Sulawesi Selatan dihebohkan oleh munculnya aliran sesat. Alirannya bernama Islam lembaga penegak amanah adat dan Pancasila. Pemimpinnya bernama, Paruru Daeng Tau. Ia mengaku sebagai nabi terakhir di dunia.
Pengikutnya berjumlah 88 keluarga. Dia memerintahkan penganutnya untuk hanya menjalankan salat dua kali sehari dan tidak mewajibkan berpuasa.
“Nama ajarannya, kata dia, Islam lembaga penegak amanah adat dan Pancasila,” kata Paur Humas Polres Tana Toraja Aiptu Erwin, Senin (2/12/2019).
Baca Juga:IDI Tepis Tudingan Menkes Soal Penyebab Tunggakan BPJS KesehatanKomisi III DPR Minta Kapolda Sumut Atensi Khusus Kasus Dugaan Pembunuhan Hakim PN Medan
Aliran sesat itu meresahkan warga sekitar. Polisi buru-buru menindaklanjuti adanya laporan aliran sesat tersebut. Paruru Daeng Tau pun langsung diamankan polisi. Licin, beberapa hari setelah diamankan polisi, Paruru Daeng Tau tiba-tiba menghilang.
“Kami sempat amankan beliau di Polres, Kamis kemarin. Lalu pada Jumat pagi teman-teman di Satbinmas dan intel datang ke rumahnya di Mengkendek. Di kediamannya tidak ada lagi atribut atribut kegiatannya, terkait aktivitas ajarannya. Orang ini informasinya juga sudah tidak ada lagi di Tana Toraja. Saya tidak bilang lari ya, tapi meninggalkan Toraja,” imbuhnya.
Berdasarkan informasi terakhir, kata Erwin, Paruru berpindah ke Kabupaten Luwu yang juga berdekatan dengan Tana Toraja. Di sisi lain, kepolisian bersama MUI dan Kemenag setempat melakukan pembinaan kepada para pengikut Paruru Daeng Tau.
“Pengikutnya kita insafkan berdasarkan kerja sama dengan MUI dan Kemenag, para pengikutnya juga sudah mulai salat Jumat,” terangnya. (*)