PENDAPAT kontroversial disampaikan Menteri Kehakiman Norwegia Joran Kallmyr. Menurutnya Joran, pembakaran Alquran baru-baru ini oleh kelompok anti-Islamisasi merupakan bagian dari freedom of speech atau kebebasan berbicara. Namun, pejabat setempat takut tindakan keterlaluan seperti itu akan memicu pembalasan.Kelompok Stop Islamisation of Norway (SIAN) telah memicu kemarahan komunitas Muslim setempat dan dunia setelah pemimpin mereka, Lars Thorsen, membakar salinan kitab suci umat Islam tersebut dalam demo di Kristiansnad 16 November 2019.Kallmyr mengatakan tindakan kelompok SIAN yang memicu kontroversi tersebut harus dibahas di bawah komitmen negara terhadap hak kebebasan berbicara.
“Bahkan jika kita menahan diri dari membakar Alquran, kita harus menanggungnya dalam masyarakat kita karena kita memiliki kebebasan berbicara, dan membakar Alquran adalah bagian dari kebebasan berbicara tersebut,” kata Menteri Kallmyr, seperti dikutip Verdens Gang yang dilansir Breitbart, Sabtu (30/11/2019).
Sebelum protes kelompok SIAN pecah, Direktur Polisi Benedicte Bjornland telah menginstruksikan petugas untuk menghentikan siapa pun yang mencoba membakar Alquran.
Baca Juga:Kasus Pembunuhan Wartawan Investigasi Seret Kaki Tangan Lingkaran PM MaltaKisah Intelijen Partai Komunis China Membelot ke Australia, Wang Liqiang: Saya Akan Mati
“Polisi telah berdialog dengan mereka sejak awal untuk memberi tahu mereka bahwa membakar (Alquran) di tempat-tempat umum sehubungan dengan demonstrasi tidak dapat diterima dan mengatakan bahwa mengingat konteksnya, orang-orang itu mungkin akan melanggar pasal 185 hukum pidana,” kata Bjornland.
Martin Bernsen, pejabat dari Kantor Keamanan Polisi mengklaim bahwa pihak berwenang khawatir bahwa pembakaran kitab suci itu akan mengarah pada pembalasan.”Kami melihatnya sebagai pemicu tindakan kekerasan, dan telah memberikan deskripsi situasi kepada polisi,” katanya.
Pembakaran kitab suci Alquran telah dikecam oleh beberapa negara mayoritas Muslim termasuk Turki yang mengeluarkan siaran pers yang berbunyi; “Turki sangat mengutuk penghinaan terhadap kitab suci kami dan menyerukan kepada mereka yang bertanggung jawab untuk dibawa ke pengadilan”.
Di Karachi, Pakistan, demonstran membakar bendera Norwegia. Perusahaan telekomunikasi Norwegia, Telenor, memasang iklan di koran Pakistan yang mengecam pembakaran tersebut.
“Kami mengutuk keras kontaminasi Alquran yang terjadi di Norwegia dan terus mengungkapkan belas kasih kami yang terdalam. Kami berdiri dalam solidaritas dengan warga negara kami dan akan berkomitmen pada jutaan rakyat Pakistan di tahun-tahun mendatang,” kata perusahaan itu. (*)