Dua orang pendiri OPM, Jacob Prai dan Seth Roemkorem, terpecah menjadi OPM Mavic (Markas Victoria) dan OPM Pemka (Pemulihan Keadilan).
Friksi internal dalam kelompok prokemerdekaan Papua itu pun sepertinya terus berlanjut sampai saat ini. Misalnya, pada Juli lalu, Sebby Sambom selaku juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) membantah pernyataan Benny Wenda dari ULMWP mengenai bersatunya tiga kelompok bersenjata di Papua Barat di bawah ULMWP.
Dengan adanya friksi demikian, kata dia, bukan tidak mungkin justru jatuh korban dari masyarakat sipil Papua itu sendiri.
Baca Juga:BMKG Ungkap Fenomena 200 Hari Tanpa Hujan di Beberapa WilayahUtang Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah, Bulog: Belum Dibayar Kantor Sri Mulyani
“Di Wamena ada indikasi kelompok separatis lepas tangan (tidak mengaku) sebagai dalang. Mereka hanya berusaha melindungi diri dari tuduhan rasisme mengingat korbannya tidak hanya pendatang, tetapi juga etnis Papua,” kata Pradono. (antara)