Menurut rencana, unit sabotase Jerman yang telah mendarat di Iran akan menyusup ke Teheran, membaur dengan kerumunan, dan melakukan penyergapan. Saat itu, wajah-wajah Eropa adalah pemandangan yang biasa di ibukota Iran, karena kota itu penuh dengan pengungsi perang dari Eropa.
“Mereka (Orang Eropa) yang berpakaian bagus bahkan mengendarai limosin yang apik atau melenggang di sepanjang trotoar. Mereka adalah pengungsi kaya dari Eropa yang dilanda perang yang berhasil memindahkan kekayaan mereka ke Teheran di waktu yang tepat dan hidup dengan nyaman di sana. Tentu saja, ada agen fasis di antara kerumunan ini,” kenang Boris Tikhomolov, pilot yang menerbangkan Stalin ke Iran.
Jerman tahu bahwa sementara kedutaan Inggris dan Soviet terletak bersebelahan, kedutaan Amerika berada di pinggiran kota. Presiden AS Franklin Delano Roosevel yang harus menghadapi perjalanan melalui jalan-jalan sempit di Teheran untuk sampai ke pertemuan menjadi target pembunuhan utama, atau, jika beruntung, ia bahkan mungkin bisa ditangkap hidup-hidup.
Otto Skorzeny
Baca Juga:Hakim PN Medan Tewas di Jurang, Ini Penjelasan Istri JamaluddinEnterpreneur Ciputrapreneur
Kelompok penyabot pertama yang terdiri dari enam agen, termasuk dua operator radio, diterjunkan di dekat Qum, 70 kilometer dari ibukota Iran. Setelah menyusup ke Teheran, tugasnya adalah membangun komunikasi radio dengan Berlin dan mempersiapkan jalan bagi kelompok-kelompok berikutnya. Dalam dua minggu, para penyabot telah berhasil mencapai rumah perlindungan yang didirikan oleh agen-agen lokal.
Namun, intelijen Soviet juga tidak duduk diam. Stalin segera menerima informasi dari berbagai saluran tentang kemungkinan akan upaya yang mengancam nyawa para pemimpin Sekutu.
Sumber utama adalah agen Nikolai Kuznetsov. Dia berbicara bahasa Jerman dengan cukup baik untuk memasang badan sebagai Letnan Wehrmacht Paul Siebert. Sekembalinya di kota Rivne di Ukraina Barat, ia berteman dengan SS-Sturmbannführer (Mayor) Hans Ulrich von Ortel, yang selama pertandingan minum telah memuntahkan informasi operasi mendatang.
Nikolai Kuznetsov.Sputnik
Stalin terbang ke Teheran dengan mengantongi informasi tentang rencana Jerman. Sebagai permulaan, keamanan ditingkatkan secara serius, dan agen-agen Jerman yang dikenal telah dikeluarkan dari kota. Roosevelt bahkan diundang untuk tinggal di kedutaan Soviet, di sebelah ruang pertemuan, untuk alasan keamanan. Roosevelt dengan senang hati menyetujui, sebagian alasannya adalah karena kakinya yang lumpuh membuat perjalanan menjadi sulit.