“Apakah saya mau, Tuan Presiden? Itu adalah keinginan hidup saya. Cuma saya tidak berani menanyakannya,” jawab Luns.
Sukarno kemudian memperlihatkan lukisan wanita telanjang yang menjadi koleksi seni kegemarannya. “Itu benar-benar weelderige boezems, bukankah begitu Meneer Luns? Dan yang satu ini benar-benar untuk digigit.”
Luns menanggapi, “Ya, tapi jangan dilakukan terlalu sering, he… he… he…”
Baca Juga:SEA Games 2019: Pelatih Timnas Indonesia U-23 Ungkap Soal Kondisi Rafli dan FirzaKasus Suap Impor Bawang Putih, Jaksa KPK Sebut Putra Sulung Megawati Soekarnoputri
Di hari kunjungannya yang terakhir, Sukarno menceritakan kondisi kesehatannya kepada Luns. Sukarno pada saat itu akan menjalani operasi prostat. Sambil bercanda, Sukarno bertanya kepada Luns, apakah “kemampuannya” nanti akan berkurang. Dengan diplomatis Luns menjawab, “saya tidak belajar ilmu kedokteran, Tuan Presiden.”
Setelah mengakhiri kiprah sebagai Menteri Luar Negeri Belanda pada 1971, Luns berkecimpung dalam dunia politik internasional sebagai Sekretaris Jenderal NATO (North Atlantic Treaty Orgnization). Dia meninggal di Belgia pada 2002. (*)