“Sekali lagi saya benar-benar meminta maaf atas insiden yang baru saja terjadi,” kata Hara.
Artis Korea Depresi
Pernyataan Goo Hara memperlihatkan adanya tekanan yang dihadapi para artis di industri hiburan yang sangat kompetitif di Korea Selatan.
Sulit untuk mencegah tekanan dan depresi yang dialami para selebriti Korea ini. Mereka berada di bawah tekanan yang berat karena agensi menempatkan artis tersebut di bawah manajemen yang ketat.
Baca Juga:Penyanyi Korea Goo Hara Dikabarkan Tewas di RumahnyaSETARA Institute: Kasus Pelanggaran Kebebasan Beragama, Jawa Barat Urutan Pertama
Mengutip laporan Korea Times, sebelum dan setelah memulai debutnya, idola K-pop ini dilarang menggunakan ponsel pribadi atau berkencan dengan penyanyi lainnya. Band K-pop bahkan memiliki jadwal penuh waktu saat album baru mereka dirilis. Para personelnya rata-rata tidur kurang dari lima jam semalam.
Bintang-bintang pop Korea ini juga menjalani sejumlah kompetisi dan masa pelatihan yang ketat. Ini mempengaruhi segala aspek kehidupan mereka, mulai fesyen, selara musik, dan pola makan, yang semuanya didikte oleh pihak manajemen.
Sebuah penelitian yang ditulis aktris Park Jin-hee menyebutkan, 4 dari 10 aktor Korea telah menderita depresi dan memiliki dorongan bunuh diri dari waktu ke waktu.
Sekitar 20 persen telah benar-benar membeli “alat” untuk bunuh diri, demikian yang terungkap di penelitian. Ini menunjukkan adanya tekanan ekstrem untuk tetap tampil menarik dan berada di pusat perhatian membuat mereka mengalami ketidakstabilan mental sehingga membuat pilihan bunuh diri.
Untuk penelitiannya, Jin-hee juga mewawancarai 260 aktor dengan pendapatan mulai dari 10 juta won per episode hingga kurang dari 1 juta won per bulan. Dia menemukan bahwa 40 persen menderita depresi.
Sebagian responden mengatakan, “Saya tersiksa karena hidup, saya ingin mati” dan “Saya ingin bunuh diri dan sering berpikir untuk melaluinya.”
Jin-hee mengatakan sebagian besar gejala ini berasal dari “status tidak stabil” dalam kehidupan para aktor Korea ini. Mereka menganggap pekerjaan mereka terlalu keras dan talenta mereka tidak diterima dengan cukup baik oleh orang dalam industri ini dan juga publik.
Baca Juga:Setan Merah Dipastikan Tampil Pincang di Markas SheffieldKekuatan Penuh Serigala Merah Roma Rebut Brescia
Selain itu, muncul kesenjangan antara persepsi masyarakat umum bahwa penghibur “hidup flamboyan dan bahagia.” Padahal kehidupan mereka sebenarnya mereka “tidak begitu glamor.” Hal ini membuat mereka menderita secara mental.