“Tapi sering juga karena komisarisnya tidak menguasai masalah. Yang seperti ini direksi akan sangat jengkel. Merasa sangat terhambat,” bebernya.
Ada juga, lanjutnya, komisaris yang tidak berani memberi persetujuan karena tidak bisa memahami program yang diusulkan direksi. Bahkan dalam sejumlah kasus ada yang menggantung, tidak disetujui tapi juga tidak ditolak.
Nah, Dahlan sendiri mengaku tidak tahu apakah hubungan komisaris dan direksi di Pertamina nanti bisa harmonis. Yang jelas, kalau sumber ketidakharmonisan itu ada pada direksi, solusinya mudah.
Baca Juga:Motif Zionis Israel Lenyapkan Dokumen Arsip Sejarah Pendudukan Palestina 1948Mahfud MD: Pemerintah Tampung Usulan Usulan Kepala Daerah Dipilih oleh DPRD
Ia menegaskan, komisaris berhak memberhentikan direksi. Setidaknya memecat untuk sementara. Namun, jika sumbernya adalah komisaris akan lebih sulit.
Foto Manipulasi Karya Agan Harahap “Ahok menggunakan seragam pertamina”. (Screenshot instagram @aganharahap)
Sebab, menurutnya tidak ada wewenang direksi untuk memberhentikan komisaris. Direksi biasanya juga tidak berani melaporkan komisaris ke pemegang saham, jika tidak sangat keterlaluan.
“Perusahaan bukan arena politik. Yang popularitas bisa dilewatkan pertengkaran. Di perusahaan tidak boleh tidak harmonis,” urainya. (*)