Keesokan harinya, Rabu, banyak lagi yang meninggalkan kampus. Ada yang dijemput guru mereka. Atau dijemput tim kesehatan.
Ada yang langsung ditahan, ada yang hanya didata identitas mereka –untuk kemungkinan suatu saat dipanggil polisi.
Yang berumur di bawah 18 tahun sudah tidak ada lagi. Yang wanita belum diketahui.
Baca Juga:Suami Jarang Pulang Istri Siksa Dua Anak Sambil Direkam, Videonya ViralKorupsi Impor Bawang Putih, Politik Rente ditengah Kesulitan Pangan
Selasa lalu tiga mahasiswi berusaha lolos. Mereka membuka tutup parit yang berat itu. Yang bundar itu. Yang terbuat dari besi itu.
Satu per satu mereka masuk ke dalam lubang. Lalu menelusuri gorong-gorong parit yang gelap. Dan kotor. Dan berbau.
Sekali mereka kepergok ular. Banyak juga ketemu kecoa. Berdasar pengakuan mereka di media Hong Kong mereka sangat ketakutan. Lebih takut dibanding menghadapi polisi antihuru-hara.
Para wanita itu tidak menemukan lubang untuk keluar. Akhirnya mereka balik kucing ke lubang awal. Menyerahkan diri.
Ada juga yang ke atas jembatan. Ingin turun dengan tali. Tapi polisi keburu mengetahui. Yang menjemput di bawah tali pun ikut ditangkap.
Banyak sekali cara sembunyi-sembunyi yang mereka usahakan untuk lolos. Tapi polisi benar-benar menutup semua jalan keluar. Termasuk jalan-jalan tikus.
Jumat pagi kemarin satu tim penolong diizinkan masuk. Siapa tahu ada yang sakit. Atau ingin menyerah. Beberapa orang ikut tim itu keluar kampus.
Langsung dimasukkan ambulans. Setelah didata identitas mereka.
Baca Juga:Resmi Jadi Komisaris Utama Pertamina, Ahok Diminta Mundur Dari PartaiKenapa Istana Gemuk?
”Sulit mengetahui jumlah pasti yang masih ada di dalam kampus,” ujar anggota tim itu.
Mereka menyebar ke berbagai gedung. Juga ke berbagai lantai. Kampus ini memiliki gedung tinggi lebih sepuluh buah. Beberapa di antara mereka bersembunyi dari intaian kamera. Bahkan ada yang naik ke tingkat tertinggi. Untuk tidur. Sudah lima hari mereka kurang tidur.
Banyak pintu yang kuncinya dijebol. Terutama pintu-pintu lab. Ada juga supermarket kampus yang sudah ludes. Inilah penjarahan pertama sejak gelombang demo di Hong Kong terjadi 9 Juni lalu. Mungkin mereka sangat kekurangan makanan dan minuman.
Sampai kapan beberapa lusin pendemo itu bertahan di dalam kampus?
Polisi mengumumkan: tidak ada target waktu. Polisi bertekad akan mengakhirinya dengan damai. Seruan agar mereka meninggalkan kampus terus disampaikan.