Peringkatnya berada di urutan ketiga, setelah Harvard University dan Max Planck Society. Maka wajar saja, kalau kemudian banyak penelitian terkait aspek medis dan kesehatan dewasa ini dilakukan oleh JHU. Universitas itu juga berperan sebagai embrio atas klaim terhadap lebih dari 6.000 artikel dan jurnal ilmiah tentang bahaya tembakau yang belakangan menjadi amunisi gerakan anti-tembakau.
Disarikan dari buku Tipuan Bloomberg: Mengungkap Sosok Agen Industri Farmasi di Balik Filantropi Kampanye Anti Rokok (Zulvan Kurniawan, Indonesia Berdikari, 2012, h.55—63).