JAKARTA – Peneliti asal Rusia Maxim Grigoriev menuding Amerika Serikat telah melanggar hukum internasional karena mengambil minyak dari Suriah secara ilegal dengan mengirimkan pasukan untuk mengamankan ladang minyak di sana.
“Ada ladang-ladang minyak di Suriah yang dikuasai oleh Amerika Serikat dan beberapa perusahaan AS yang tak teridentifikasi mengambil minyak secara ilegal dari tanah Suriah dan mengekspornya, lalu mendapatkan uang. Ini adalah perampokan dan melanggar hukum internasional,” kata Presiden Yayasan untuk Studi Demokrasi Rusia Maxim Grigoriev, saat diwawancara usai mengisi seminar bertajuk ‘Russia’s View of Modern Geopolitics in the Middle East’ di Jakarta, Selasa (5/11).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, AS mengerahkan pasukan militer ke ladang minyak Suriah pasca kematian pimpinan ISIS Abu Bakr al-Baghdadi beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga:Satgas Yonif 411 Kostrad Rutin Adakan Pemeriksaan di Jalur Lintas Trans Papua364 Desa Masuk Status Tertinggal, Ini Dalih Pemprov Banten
Pada akhir Oktober lalu, Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan bahwa Washington akan mengirim kendaraan-kendaraan lapis baja dan tentara ke ladang-ladang minyak Suriah guna melindunginya agar tidak jatuh ke tangan para militan ISIS.
Namun, Rusia mengatakan AS tak memiliki mandat berdasarkan hukum internasional dan menuding AS mengambil minyak mentah di ladang-ladang Suriah tersebut.
Maxim Grigoriev beberapa kali menyebut ada perusahaan swasta AS yang tak dikenal yang mendapatkan untung dari aktivitas yang dianggap ilegal itu. Dia juga mengatakan hal itu juga berdampak buruk pada wajah AS di dunia internasional.
“Tentunya AS mendapatkan untung, terutama perusahaan-perusahaan swasta yang tak dikenal. Tapi, menurut saya ini sangat buruk untuk citra (image) Amerika karena mereka mencuri minyak Suriah dan sekarang semua orang di dunia dapat mengatakan AS hanya berada di sana untuk mencuri minyak,” tuturnya. (ant/jpnn)