JAKARTA-Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mendatangi kantor Kemenko Polhukam di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (29/10). Eks Kapolri itu datang untuk menghadap ke Menko Polhukam Mahfud MD.
Pertemuan antara Tito dengan Mahfud bersifat tertutup bagi awak media. Tidak satu pun awak media yang diperbolehkan ke ruang pertemuan Tito dan Mahfud.
Setelah 30 menit lebih, pertemuan antara Tito dengan Mahfud berakhir. Eks Kepala BNPT itu keluar dari ruang pertemuan.
Baca Juga:Nico Siahaan Akui Terima Uang Rp 250 Juta di Acara PDIP dari SunjayaKebakaran Gunung Ciremai Capai 75 Hektar
Sebelum menaiki mobil untuk pergi dari kantor Kemenko Polhukam, Tito memberikan keterangan kepada awak media yang telah menunggu. Tito pun menjelaskan pertemuan dengan Mahfud untuk laporan biasa.
“Dalam rangka melapor sebagai menteri yang dibawah koordinasi beliau, karena beliau sudah menjadi Menko Polhukam, semenjak dilantik, saya belum menghadap beliau,” ucap Tito ditemui usai bertemu Mahfud di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (29/10).
Mendagri Tito Karnavian mengaku belum melapor ke Mahfud sejak dilantik sebagai Mendagri. Setelah dilantik, Tito pergi ke Papua untuk mendampingi Presiden RI Joko Widodo.
“Saya, kan, langsung ke Papua mendampingi pak presiden. Kemudian beliau menanyakan masalah dan situasi Papua. Jadi, saya menghadap ke beliau untuk menjelaskan situasi Papua dan langkah-langkah ke depannya. Intinya itu, tetapi detailnya enggak (bisa) saya bicarakan,” ungkap dia.
Setelah itu, Tito mengakhiri keterangan resminya di depan awak media. Dia langsung menuju mobil yang ditumpanginya.
Di sisi lain, awak media menanyakan sejumlah hal kepada Tito seperti dana otonomi khusus Papua, terkait dana DKI Jakarta, dan rencana pemekaran provinsi Papua Barat.
Pertanyaan itu, tidak satu pun dijawab Tito. Dia lantas menaiki mobil dan menutup rapat pintu kendaraan yang ditumpangi.
Baca Juga:Iuran BPJS Kesehatan NaikMengapa Kami Menolak Mendikbud dari CEO Gojek?
Setelah beberapa detik, Tito kembali membuka pintu mobil yang ditumpanginya. Kemudian Tito kembali berbicara kepada awak media dari dalam mobil.
Tito pun berbicara tentang pentingnya pemakaian anggaran tepat sasaran. Terutama, anggaran yang mengucur dari pusat ke daerah.
“Cuma begini, tugas dari Mendagri itu adalah melakukan pembinaaan pembangunan. Artinya ada Rp 800 Triliun lebih yang ditransfer ke daerah. Itu harus tepat sasaran. Di antaranya harus menyinkronkan antara visi misi bapak presiden, dengan kebutuhan khas pembangunan lokal,” ungkap Tito. (jpnn)