“Kami berharap untuk ke depannya tidak dibiarkan, tapi kami sudah jadi anak-anak dari keluarga besar KBRI atau keluarga besar Indonesia di Rusia,” ujar Resina.
Azis Nurwahyudi menyampaikan kegembiraan dan kebanggaan atas kedatangan mahasiswa Indonesia asal Papua ini di Rusia. Dalam pertemuan dengan para mahasiswa tersebut, Azis mengemukakan bahwa para mahasiswa ini adalah juga sebagai diplomat yang mempromosikan bangsa dan negara Indonesia di luar negeri, khususnya Rusia.
Lebih lanjut Azis berpesan agar mahasiswa Indonesia di Rusia senantiasa menjaga nama baik bangsa dan negara Indonesia, serta menjaga persatuan dan persaudaraan. Diharapkan pula agar para mahasiswa baru dapat segera beradaptasi dengan lingkungan baru dan berpesan agar memperhatikan belajar sebagai tugas dan tujuan utama.
Baca Juga:4 Hari Usai Dilantik, Sri Mulyani Langsung Nambah UtangTewas, Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi Meledakkan Diri dengan Rompi Bom?
“Kami berharap mahasiswa Indonesia dapat sukses belajar di Rusia dan suatu saat kembali ke Tanah Air turut membangun bangsa Indonesia, serta mempererat hubungan antara bangsa Indonesia dengan Rusia,” kata Azis.
Setiap tahun pemerintah Rusia memberikan 160 beasiswa kepada Warga Negara Indonesia untuk belajar di perguruan tingg Rusia baik program S1, S2, maupun S3. Jumlah mahasiswa Indonesia di Rusia terus meningkat setiap tahunnya. Tahun ini sekitar 650 orang mahasiswa Indonesia termasuk mahasiswa baru belajar di Rusia yang tersebar di seluruh wilayah Rusia, mulai dari Kalingrad di bagian paling barat, Moskow, St. Petersburg, Irkutsk, hingga Khabarovsk dan Vladivostok di bagian paling timur Rusia.
Mahasiswa baru dari berbagai daerah Indonesia yang merupakan penerima beasiswa pemerintah Rusia sudah berdatangan di Rusia secara bertahap sejak bulan September 2019. Sementara itu, masih terdapat juga sejumlah mahasiswa baru lainnya yang akan tiba di Rusia. KBRI Moskow dan Permira turut membantu kedatangan mahasiswa baru. (*)