PABRIK komponen sepeda sekaligus pabrik produk technology. Begitulah kira-kira kesan setelah mengunjungi pabrik assembly SRAM di Taichung, Taiwan. Membuat takjub, bahwa butuh begitu besar investasi dan upaya hanya untuk menambah kenikmatan orang untuk bersepeda!
Perusahaan komponen kondang asal Amerika Serikat itu memang punya sejumlah fasilitas luar biasa di sana. Walau berpusat di Chicago, tapi produksinya hampir semua dilakukan di Taiwan. Sudah sejak 1997 SRAM membangun berbagai pabrik di negeri produsen sepeda dan komponennya itu.
Total, ada lebih dari 40 ribu SKU dalam barisan produk SRAM. Baik di bawah merek SRAM, maupun merek-merek di bawahnya seperti ZIPP, RockShox, Quarq, Truvativ, Avid, dan Sachs. “Lebih dari 95 persennya diproduksi di Taiwan,” ungkap Elbert Cho, OE sales manager SRAM untuk wilayah Asia.
Baca Juga:Inggris Bongkar Modus Kelompok Peretas Rusia, TurlaPakai Kemeja Putih Celana Hitam, Sri Mulyani Tiba di Istana
Elbert Cho memang jadi pemandu rombongan Wdnsdy Bike saat mengunjungi pabrik assembly SRAM, di kawasan Taichung. Kunjungan dilakukan di tengah-tengah berlangsungnya Taichung Bike Week 2019, pameran produsen sepeda tahunan di kota itu.
Pabrik yang dikunjungi ini hanyalah satu dari total empat fasilitas yang dimiliki SRAM di Taichung. Pabrik assemblyini merupakan tempat produksi akhir sebelum produk-produk SRAM disebarluaskan ke seluruh penjuru dunia.
Selain itu, ada dua pabrik “internal process,” yang memproduksi komponen-komponen sebelum dirakit di pabrik assembly. Misalnya barang-barang yang terbuat dari karbon, plastik, atau bahan metal lain.
Tidak ketinggalan satu design center yang terletak di tengah kota Taichung. “Total ada 2.100 pekerja SRAM di Taiwan. Dari jumlah itu, sekitar 1.600 orang bekerja di pabrik,” terang Elbert Cho. “Kalau secara global, SRAM memiliki 3.800 karyawan,” tambahnya.
Sebelum memulai tur ke dalam pabrik, kami berpose dulu di depan ruang penerimaan tamu. Penting, karena di dindingnya tertulis angka penting. Yaitu target omzet yang harus dicapai dari barang-barang yang diproduksi di sana. Angkanya menakjubkan, yaitu 26,8 miliar dollar Taiwan. Itu kira-kira Rp 13,4 triliun!
Untuk mencapai angka itu, tentu harus menghasilkan produk-produk yang inovatif dengan produktivitas tinggi. Ruang pertama yang kami lihat adalah “ruang perang.” Papan-papan bertuliskan data ada di sekeliling ruangan, lalu sejumlah manager tampak berdiskusi membahas satu per satu data yang ada di papan.