JAKARTA-Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto meninggalkan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, pada Sabtu siang (19/10).
Berdasarkan pantauan Antara, Wiranto memakai jaket bomber hijau tua saat keluar melalui pintu belakang Paviliun Kartika sekitar pukul 13.10 WIB.
Wiranto keluar dengan berjalan kaki ditemani istrinya dan juga dokter kepresidenan yang merawat Wiranto, yakni Dokter Terawan.
Baca Juga:Membaca Safari Politik Prabowo Subianto18 Mobil Mewah, Berikut Tamu Kenegaraan Yang Hadir Di Pelantikan Jokowi-Maruf
Ia tampak bersalaman dengan dokter Terawan sebelum memasuki mobil. Wiranto kemudian memasuki mobil Toyota Alphard hitam bernomor polisi B 2538 RFS.
Sebelumnya, Wiranto mendapat perawatan di RSPAD Gatot Soebroto akibat ditusuk oleh orang tak dikenal di Alun-alun Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (10/10).
Insiden itu terjadi ketika Wiranto melakukan kunjungan kerja dan meresmikan gedung baru di Universitas Mathlaul Anwar, Pandeglang.
Belakangan pelaku penusukan diketahui bernama Syahril Alamsyah alias Abu Rara yang diduga terpapar paham radikal terafiliasi Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Wiranto sebelumnya mendapat penanganan medis awal di Puskesmas Menes dan RSUD Berkah, Pandeglang.
Menurut Direktur Utama RSUD Berkah Pandeglang, Firman, mantan Panglima ABRI itu terkena dua tusukan di bagian perut.
Di hari yang sama, Wiranto kemudian dibawa ke Paviliun Kartika RSPAD Gatot Soebroto untuk memperoleh perawatan lebih lanjut.
Baca Juga:Ya Ampun, Motivator Hajar 4 Siswa Peserta Seminar KewirausahaanLibatkan Kadis PUPR, Pola Kasus Suap Bupati Indramayu dan Walikota Medan Berbeda
Sejak peristiwa penusukan Wiranto, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Mabes Polri telah menangkap 40 orang terduga teroris.
“Dari tanggal 10-17 Oktober jadi 40 orang. Terakhir ada empat orang di Bandung salah satunya dengan inisial OA,” kata Karopenmas Mabes Polri Brigadir Jendral Polisi Dedi Prasetyo, Kamis (17/10).
Dedi mengatakan penangkapan ini sebagai langkah polisi untuk mencegah tindakan teroris terjadi di sejumlah wilayah. (Antara)