Perubahan Hati Stalin
Josef Stalin mengubah lagu kebangsaan Uni Soviet pada 1944 menjadi sesuatu yang benar-benar baru. Sergey Mikhalkov dan Gabriel El-Registan menulis liriknya, sementara musiknya digubah oleh Aleksandr Aleksandov. Motivasi Stalin untuk perubahan itu semata-mata bersifat politis.
Selama Perang Dunia II, Stalin ingin memberi sinyal kepada sekutu Barat bahwa Uni Soviet tidak akan menggulingkan pemerintahan mereka lagi dan siap untuk bekerja sama. Mengubah lagu kebangsaan dan menjauhi “Internatsional” merupakan langkah simbolis yang penting.
El-Registan, salah satu pengarang lagu tersebut, bercerita dalam memoarnya bahwa “Stalin menyuruh kami menambahkan satu bait lagi, yang mengagungkan Tentara Merah, tentang bagaimana kita mengalahkan fasis dan akan terus melakukannya ….” Ini tecermin dalam bait, “Kami bangun tentara kita dalam pertempuran, kita akan menyapu bersih penjajah yang keji!” Namun demikian, pemerintah “mengoreksi” lagu kebangsaan pada 1977. Lagu itu dibuat agar terdengar lebih damai dan sekaligus menyingkirkan nama Stalin.
Baca Juga:Lagu Kebangsaan Rusia ala Saudi Arabia Warnai Kunjungan Putin di RiyadhCerita Penjual Bakso Mantan Intel, Faktanya
Lagu Kebangsaan Tanpa Lirik
Lagu kebangsaan Soviet tak berubah sampai negara itu sendiri akhirnya runtuh pada 1991. Sekali lagi, Rusia membutuhkan sebuah lagu baru. Dari tahun 1991 sampai 2000, lagu kebangsaan tak resmi Rusia adalah “Patrioticheskaya Pesnya” (Lagu Patriotik), sebuah komposisi tanpa teks yang kurang terkenal, ciptaan Mikhail Glinka (1804 – 1857), salah satu komposer paling terkenal dalam sejarah Rusia.
Namun, lagu itu sudah bermasalah sejak awal. Partai Komunis tak merestui lagu itu dijadiakan lagu kebangsaan resmi dan menuntut agar Rusia tetap menggunakan lagu kebangsaan Uni Soviet. Pada saat yang sama, banyak orang yang merasa aneh dengan lagu itu karena ia tak memiliki lirik sehingga tak bisa dinyanyikan. Pemerintah bahkan menggelar sayembara lirik terbaik, tapi tak berhasil menemukan atau menyetujui seorang pemenang pun.
Segera setelah Vladimir Putin terpilih untuk masa jabatan presiden pertamanya pada tahun 2000, dia mengusulkan sebuah kompromi, yaitu mengembalikan lagu kebangsaan yang lama, tapi mengganti liriknya sehingga rakyat akan memuji Rusia alih-alih Uni Soviet dan komunisme. Sebagaimana yang disebutkan di atas, beberapa orang sangat menentang gagasan tersebut, tapi mayoritas anggota parlemen menyetujui undang-undang tersebut dan sejak tahun 2000, melodi gubahan Aleksandrov yang telah akrab di telinga orang Rusia telah dimainkan di seluruh acara resmi.