Rowe tidak ingin merayakan kehamilannya, dan hanya berbagi berita bahagia ini dengan teman dekat dan keluarga sebelum usia 28 minggu.
Rowe bahkan tidak berani membeli perlengkapan bayi hingga usia kehamilannya 28 minggu. “Hal pertama yang saya beli adalah sepasang sepatu bot domba di sebuah toko kecil di Lake District. Saya pikir itu akan selalu mengingatkan kita pada harapan untuk menjadi lebih dekat dengan menjadi orang tua.”
“Hanya ketika kami mencapai lebih dari 20 minggu, rasanya menjadi ibu akan menjadi kenyataan.”
Baca Juga:Ponselnya Dirusak Aparat Saat Aksi STM, Begini Kisah Wartawati Narasi TV(KLARIFIKASI) Mahasiswa Bisa Minta Bantuan ke Kodam Jika Ingin Didampingi Saat Gelar Unjuk Rasa
Rowe terus berdoa dan mendapat dukungan dari banyak teman dan keluarga di seluruh dunia.
Sepanjang kehamilan Rowe, dokter mengawasinya dan pada 24 minggu dia harus diberikan suntikan steroid setelah tertular kolestasis obstetri atau kelainan hati yang serius yang dapat menyebabkan bayi lahir dalam keadaan meninggal.
Rowe mengatakan, “Sangat menyedihkan telah mengalami kondisi ini karena sudah merupakan kehamilan berisiko tinggi tanpa komplikasi tambahan ini, yang belum pernah kami dengar sebelumnya.”
Tetapi bayi Imogen Hope dikirim melalui operasi caesar pada usia 35 minggu, pada 9 Juli 2019.
Rowe berkata, “Dia dengan keras kepala melakukannya hingga 35 minggu minggu terlepas dari apa yang dikatakan dokter. Meskipun itu adalah persalinan awal.”
Dengan kondisi anatominya yang unik, Rowe merasa, masalah kesuburan adalah hal yang sangat sulit untuk dilalui. Tetapi bahkan dengan kondisi yang berakhir bahagia.
“Saya hanya ingin memberi sedikit harapan pada wanita lain,” katanya. (*)