Dia mengungkapkan lagi, teman Yadi bernama Aldo itu sempat mendekam di penjara selama tiga hari dan membantah ikut demo. “Dia cerita bukan demo, cuma lihat,” tutur Maspupah.
Ibu korban menyatakan tidak terima jika Yadi dipukuli hingga meninggal dunia karena dituduh ikut demo yang berujung ricuh. “Dunia akhirat saya tidak terima. Tapi kalau anak saya meninggal karena dari Allah, saya ikhlas,” ujar Maspupah.
Wanita yang bekerja menjaga lahan parkir itu mengakui putranya mengidap asma karena turunan dari sang ayah. Maspupah mengatakan suaminya sudah meninggal dunia sehingga Yadi menjadi tulang punggung untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Baca Juga:FIB UI Gandeng Pesantren Cirebon Selenggarakan Pelatihan Bahasa Inggris untuk GuruBappenas Buka Suara Jokowi Gagal Capai Empat Target Ekonomi RPJMN 2015-2019
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan seorang pedemo tewas saat demonstrasi yang berujung rusuh di sekitar Gedung DPR/MPR RI pada pada Rabu (25/9).
Kapolri juga membantah penyebab kematian korban karena tindakan represif dari aparat yang menangani aksi massa rusuh. (antara/jpnn)