JAKARTA-Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko kembali mengajak para buzzer fanatik Presiden Jokowi di media sosial agar menyebarkan emosi positif bukan sebaliknya menciptakan narasi kebencian.
Moeldoko mengatakan bahwa para buzzer itu tidak dalam satu komando tetapi bergerak masing-masing. Pihaknya sudah berkomunikasi dengan influencer, tokoh-tokoh relawan Presiden ketujuh RI itu, dan mengajak para pendukung Jokowi menggunakan pilihan kata yang sejuk dan tidak saling menyakiti di media sosial.
“Memang sacara administrasi kami tidak membuat itu (buzzer), tetapi itu berkembang masing-masing. Namun demikian yang perlu kita pahami bersama. kita bernegara perlu suasana yang nyamanlah,” ucap Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (4/10).
Baca Juga:Kisah di Balik Viralnya Slip Gaji Bupati Banjarnegara Rp 5,9 JutaWiranto Minta Maaf soal Pernyataan Pengungsi Gempa Ambon Jadi Beban Pemerintah
Mantan panglima TNI itu menilai, kemunculan para buzzer itu bertujuan untuk menjaga muruah pemimpinnya. Namun dalam kondisi sekarang, dia memandang para buzzer tersebut sudah tidak diperlukan lagi. Termasuk pendengung politik.
“Dalam situasi ini bahwa relatif sudah enggak perlu lagi buzzer-buzzeran. Yang diperlukan adalah dukungan-dukungan politik yang lebih membangun, bukan dukungan politik yang bersifat destruktif,” tegasnya.
Moeldoko memberikan contoh, kalau para buzzer selalu melemparkan kata-kata yang tidak enak didengar, tentu hal tersebut akan merusak dan itu tidak diperlukan.
“Saya berharap buzzer dari segala penjuru ini juga harus menurunkan egonya, menurunkan apa itu semangat yang berlebihan. Semangat untuk mendukung idolanya tetap dipertahankan, tapi semangat untuk membangun kebencian harus dihilangkan,” tandasnya.(jpnn)