JAKARTA- Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Besar Masyarakat Maluku (KKBM), meminta agar Provinsi Maluku dihapus dari peta Indonesia. Pernyataan ini, buntut dari ucapan Menkopulhukam Wiranto terkait pengungsi gempa di beberapa wilayah di Maluku yang disebut membebani negara
“Bahwa para pejabat sudah tidak menganggap kami yang di Maluku sebagai bagian dari NKRI, maka adalah lebih baik apabila bapak menghapus pulau-pulau Maluku dari peta Indonesia, kalau perlu keluarkan kami Maluku dari NKRI agar tidak perlu mengeluarkan anggaran sebagai beban negara terhadap orang-orang Maluku,” demikian bunyi poin ke 5 dari surat pernyataan tersebut yang dilihat Fajar Indonesia Network (FIN) pada Kamis (10/3/2019).
Surat pernyataan tersebut ditandatangani oleh Djamaludin Koedoeboen selaku Ketua Umum.
KKBN menilai, pernyataan Wiranto tidak mencerminkan sebagai pejabat negara dan seorang pembantu Presiden. Sebagai masyarakat Maluku, KKBN merasa dihinakan dengan pernyataan Wiranto tersebut.
Baca Juga:Berikut Barbuk Pesinetron Rifat Umar Saat DitangkapLagi, Artis Lenong Rifat Umar Ditangkap Polisi Karena Narkoba
“Bahwa pernyataan bapak ini tidak hanya menghina kami, yang dikesankan merepotkan negara, karena kami yang sedang tertimpah masalah telah menjadi biang masalah,” tulisnya.
KKBM merasa selama ini Maluku hanya dianak tirikan oleh Pemerintah Pusat. Mereka menyebutkan, negara kerap tidak hadir dan bersentuhan langsung dengan masyarakat Maluku.
“Bahwa hal ini bukan soal gempa, tetapi dalam banyak hal, negara kerap tidak hadir bersentuhan dengan kami yang di Maluku. Kami sudah sering kecewa. Sebagai contoh paling nyata, ketika terjadi kerusuhan 20 tahun silam , bapak wiranto selaku panglima ABRI (sekarang TNI-red) telah gagal mengembangkan tugas, paling tidak mencegah warga negara berseteruh,” pungkasnya.
Surat Pernyataan KKBM (sumber faebook)
Kepada FIN, Djamaludin mengaku surat pernyataan yang kini telah tersebar di media sosial itu merupakan surat asli yang memang berasal dari KKBM.” Iya jadi kalau melihat ada logo biru, dan bukan foto copy berarti itu asli dari kamu,” tegas Djamaludin via telephone, Kamis (3/10).
Dia juga meminta agar Wiranto bisa membuat klarifikasi dan meminta maaf atas pernyataan tersebut.
Sebelumnya, Wiranto telah mengklarifikasi pernyataan tersebut. Dia membantah sengaja mengeluarkan pernyataan untuk melukai para pengungsi gempa di Ambon, Maluku.