JAKARTA-Wartawan Indonesia bernama Veby Mega Indah, yang tertembak peluru karet saat meliput demonstrasi di Hong Kong, dikabarkan mengalami buta permanen pada mata kanan.
Informasi itu disampaikan oleh jurnalis AFP, Jerome Taylor yang mengutip pesan singkat dari pengacara Veby, Michael Vidler. Dalam pesan itu, Vidler menuturkan dampak tembakan peluru karet yang menyasar pelipis Veby turut merusak pupil mata kanan.
“Dokter-dokter yang merawat Indah hari ini memberitahu dia bahwa dengan sangat menyesal luka yang ia derita akibat tembakan polisi akan menyebabkan kebutaan permanen pada mata kanannya,” bunyi kutipan pesan singkat Vidler yang diunggah Taylor di akun Twitternya, Rabu (2/10).
Baca Juga:Hoax, Pesawat Gagal Mendarat di Bandara Kualanamu(Oktober 1965) – Apa yang Terjadi di Indonesia?
“Dia (Veby) diberi tahu bahwa pupil matanya pecah akibat tembakan. Persentase pasti dari kebutaan permanen ini hanya dapat diketahui setelah operasi.”
Kementerian Luar Negeri RI melalui Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Joedha Nugraha, mengaku sedang mengonfirmasi kabar tersebut ke KJRI Hong Kong.
Veby tertembak peluru karet di dekat matanya saat meliput aksi unjuk rasa di kawasan Wan Chai, Hong Kong, pada Minggu (29/9) lalu.
Berbicara kepada South China Morning Post, Veby mempertanyakan alasan polisi Hong Kong melepaskan tembakan peluru karet ke arahnya. Ia sendiri sudah menggunakan helm, kacamata pelindung, lengkap dengan identitas pengenal pers saat meliput.
Sambil terbaring di Rumah Sakit Pamela Youde Nethersole Eastern, jurnalis Suara Hong Kong News tersebut kemudian mengingat kembali yang terjadi padanya usai peluru karet menyerempet mata kanannya.
Dahi dan mata kanan Veby bengkak, dan ia mengeluh sangat kesakitan dan merasakan kepalanya sangat pusing.
Meski kesakitan, ia tetap bercerita. Veby menuturkan bahwa saat itu ia sedang meliput di bawah jembatan yang menghubungkan Immigration Tower dan stasiun MTR Wan Chai.
Baca Juga:YPKP Temukan 346 Kuburan Massal Korban Tragedi 1965, Bedjo Untung: Temuan Diserahkan ke Komnas HAMBelum Lihat Barbuk Bom Molotov, Pengacara Dosen IPB Sebut Dalang Demo Rusuh Adalah Orang ‘Terpandang’
Seingat Veby, sebelum insiden itu terjadi kepolisian sedang menyatukan kekuatan di tangga dekat jembatan ketika tiba-tiba salah satu personel melepaskan tembakan ke arah sekelompok demonstran dan jurnalis. (afp/fin)